PENGERTIAN PELUANG USAHA
PENGERTIAN PELUANG USAHA
Peluang usaha berasal dari kata peluang dan
usaha. Peluang dalam bahasa Inggris adalah opportunity yang artinya kesempatan
yang muncul dari sebuah kejadian atau momen. Kata usaha dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia berarti kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, dan badan
untuk mencapai suatu maksud. Jadi, peluang usaha adalah suatu kesempatan yang
muncul untuk mengerahkan tenaga, pikiran, dan badan untuk mencapai maksud
tertentu.
A. Sumber Peluang Usaha
1.
Peluang Dari Diri Sendiri
a. Misalnya, jika hobi
memasak, kita bisa membuka restoran, catering, dan warung makanan.
b. Pengetahuan dan latar
belakang pendidikan. Misalnya, seseorang lulusan SMK jurusan teknik sepeda
motor membuka bengkel sepeda motor.
c.
Keterampilan, keahlian, dan pengalaman pribadi. Contoh, seseorang yang memiliki
pengalaman bekerja di showroommobil besar akhirnya membuka bisnis
jual beli mobil bekas.
2.
Peluang Dari Lingkungan
a. Usaha atau bisnis
orang tua. Inspirasi bisa datang dari orang tua yang sering menceritakan
kesulitan-kesulitan bisnisnya. Kemudian, sang anak akan menghubungkan
cerita-cerita tersebut dengan latar belakang pendidikan, hobi, pengetahuan, dan
keahlian yang dimilikinya. Contoh: Dian Pelangi yang meneruskan bisnis fashion
milik orang tuanya. Dalam mengelola bisnis tersebut Dian berbekal ilmu yang
didapat dari sekolah mode ESMOD.
b. Lingkungan rumah,
yaitu tetangga, teman sekolah, dan teman main. Contoh, Bob Sadino yang melihat
orang-orang di sekitar tempat tinggalnya mulai mempedulikan kesehatan. Sehingga
ia mengembangkan bisnis sayur-sayuran organik.
c. Saat kita berkunjung
ke suatu tempat. Contoh, saat berkunjung ke pantai, kita terinspirasi untuk
membuka kafe di daerah perkotaan dengan nuansa pantai, mulai dari menu
makanannya hingga dekorasi ruangan.
3.
Peluang Dari Perubahan yang Terjadi
a. Perubahan global.
Ketika harga produk impor naik, ini justru menjadi peluang bagi produk-produk
lokal.
b. Perubahan lingkungan.
Misalnya, ada pembangunan perumahan baru, muncul peluang usaha toko kelontong,
bengkel, kebutuhan rumah tangga, dan sebagainya.
c. Perubahan peraturan
pemerintah. Contoh, ditetapkannya peraturan Pemda Kabupaten Purbalingga yang
mewajibkan semua guru SD dan SMP mengenakan batik Lawa setiap hari Kamis,
membuka peluang usaha bagi para penjahit dan pengrajin batik.
d. Perubahan jumlah laju
pertumbuhan kendaraan memunculkan peluang penjualan suku cadang, asuransi,
aksesoris, dan bengkel.
e. Perubahan persepsi.
Perubahan fashion dan tren berbusana muslimah merupakan peluang bagi bisnis
busana muslimah.
f. Perubahan kesadaran.
Kesadaran tentang menjaga lingkungan hidup membuka peluang usaha pengolahan
sampah.
4.
Peluang Dari Konsumen
Misalnya:
keluhan-keluhan, saran, permintaan khusus, angan-angan, dan harapan dari
konsumen.
5.
Peluang Dari Gagasan Orang Lain
Contoh, seorang teman
mempunyai ide agar sampah tidak dibuang sembarangan dan dipisahkan menjadi
sampah organik dan non-organik. Ide ini dapat dijadikan peluang bagi kita untuk
mendaur ulang sampah organik dan non-organik tersebut menjadi sesuatu yang
berguna.
6.
Peluang Dari Informasi yang Diperoleh
Misalnya, Informasi
tentang kebutuhan produk tertentu dan kita tahu dimana bisa memperoleh produk
tersebut dengan harga lebih murah.
B. Pemetaan Peluang Usaha
Pemetaan peluang usaha
adalah upaya mengidentifikasi dan menilai peluang usaha agar dapat dimanfaatkan
secara potensial. Macam-macam pemetaan peluang usaha:
1.
Berdasarkan Daur Hidupnya
a. Masa embrio, yaitu usaha
yang baru lahir atau pemula.
b. Masa remaja, yaitu
usaha yang sedang ramai digeluti.
c. Masa dewasa, yaitu
usaha yang telah ada sejak lama dan tetap eksis.
d. Masa tua, yaitu usaha
yang sudah tidak banyak diminati oleh banyak orang. Contoh, wartel, karena
kebanyakan orang lebih suka memakai handphone.
2.
Analisis SWOT
Kita juga bisa melakukan
pemetaan peluang usaha dengan analisis SWOT berikut ini.
a. STRENGT adalah
kekuatan apa yang akan mendukung usaha kita untuk mencapai sasaran.
b. WEAKNESS adalah
kelemahan apa yang membatasi atau menghambat usaha.
c. OPPORTUNITY
kemungkinan apa saja yang dapat menguntungkan usaha.
d. THREAT adalah ancaman
apa saja yang mungkin terjadi saat kita mengembangkan usaha.
C.
Memanfaatkan Peluang Usaha Secara Kreatif dan Inovatif
1. Cara
Memanfaatkan Peluang Usaha Secara Kreatif dan Inovatif
a. Make
modification (melakukan beberapa perubahan atau modifikasi)
b. Make
it better (membuat yang lebih baik)
c. Make
it the first (menjadi yang pertama)
d. Make
it special products (membuat produk khusus)
e. Cloning (meniru
habis tapi merk berbeda)
f. Substitute (menjadi
produk pengganti)
2.
Tahap-tahap Berpikir Kreatif Menurut Rawlinson
a. Tahap persiapan,
memperoleh fakta tentang persoalan yang akan dipecahkan (pengumpulan informasi
atau data).
b. Tahap
usaha, menerapkan cara berpikir divergen(menyebar). Pada tahap ini
diperlukan usaha yang sadar untuk memisahkan produksi ide dari evaluasi ide
dengan menunda lebih dulu adanya penilaian terhadap ide-ide yang muncul.
c. Tahap inkubasi,
individu seakan-akan meninggalkan (melepaskan diri) dari persoalan dan
memasukkannya kea lam bawah sadar (mengeraminya), sedang kesadarannya
memikirkan hal-hal yang lain.
d. Tahap pengertian, ciri
khas dari tahap ini adalah adanya sinar penerangan (iluminasi) yang mendadak
menyadarkan orang akan ditemukannya jawaban.
e. Tahap evaluasi,
ide-ide yang dihasilkan diperiksa dengan teliti serta dengan kritis memisahkan
ide-ide yang kurang berguna, tidak sesuai ataupun yang terlalu mahal biayanya
bila dilaksanakan.
3.
Empat Jenis Inovasi Menurut Kuratko
Inovasi adalah penemuan
atau terobosan yang menghasilkan produk baru yang belum pernah ada sebelumnya,
atau mengerjakan sebuah produk yang sudah ada dengan cara baru.
a. Invensi (penemuan),
merupakan hasil produk, jasa, atau proses yang benar-benar baru yang sebelumnya
tidak ada. Contoh: Penemuan pesawat terbang oleh Wright bersaudara,
penemuan pesawat telepon oleh Alexander Graham Bell, lampu pijak oleh T.A.
Edison.
b. Ekstensi
(pengembangan), pemanfaatan baru atau penerapan lain pada produk, jasa, atau
proses yang sudah ada.
c. Duplikasi
(penggandaan), merupakan refleksi kreatif atas konsep yang telah ada.
d. Sintesis, kombinasi
atas konsep dan faktor-faktor yang telah ada dalam penggunaan atau formulasi
baru.
D. Risiko Usaha
1.
Jenis-jenis Ketidakpastian
Menurut Abbas Salim, ada
3 jenis ketidakpastian yang akan menyebabkan resiko kerugian:
a.
Ketidakpastian ekonomi (economic uncertainly caused)/perubahan
konjungtur. Misalnya, perubahan permintaan, terjadi karena perubahan mode dan
perubahan selera konsumen.
b.
Ketidakpastian yang disebabkan oleh alam (nature uncertainly caused).
Misalnya, bencana alam.
c.
Ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia (human uncertainly
caused).
2.
Kategori Risiko Usaha
Berdasarkan kerugian yang
diakibatkan, ada 3 kategori risiko usaha, yaitu:
a. Resiko Spekulatif,
merupakan resiko yang sengaja ditimbulkan oleh orang yang bersangkutan agar
memberikan keuntungan bagi pihak tertentu. Resiko spekulatif memiliki
kemungkinan terjadinya dua peluang, yaitu peluang terjadinya keuntungan dan
peluang terjadinya kerugian. Contoh: pembelian saham di bursa efek.
b. Resiko Murni,
merupakan resiko yang jika terjadi pasti akan memberikan kerugian. Namun, jika
tidak terjadi juga tidak akan menimbulkan kerugian. Contoh: pencurian, bencana
alam, kebakaran atau kecelakaan.
Comments
Post a Comment