SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
SISTEM INFORMASI PENDUKUNG
KEPUTUSAN (SPK)
A.
Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung
Keputusan merupakan suatu
sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses
pengambilan keputusan melalui alternatif – alternatif yang diperoleh dari hasil
pengolahan data, informasi dan rancangan model. Sistem Pendukung Keputusan
(DecisionSupport Systems = DSS) adalah suatu sistem informasi yang menggunakan
model-model keputusan, basis data, dan pemikiran manajer sendiri, proses modeling
interaktif dengan komputer untuk mencapai pengambilan keputusan oleh manajer
tertentu.
Menurut
Keen dan Scoot Morton, sistem
Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu
dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem
Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk
manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah -masalah semi struktur.
Menurut Alter, DSS merupakan system informasi intraktif yang menyediakan
informasi, pemodelan dan manipulasi data. Sistem digunakan untuk membantu
mengambil keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak
terstruktur, dimana tidak seorangpun mengetahui secara pasti bagaimana
keputusan seharusnya dibuat.
Dengan
pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan
merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu
pengambil keputusan yang melengkapi mereka dengan informasi dari data yang
telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang
suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak
dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan
keputusan.
B.
Nilai
Guna dan Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Pada dasarnya SPK ini merupakan
pengembangan lebih lanjut dari sistem managemen Terkomputerisasi, yang
dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat :
interaktif dengan pemakainya. Sifat interaktif ini
dimaksudkan untuk mempermudah integrasi antar berbagai komponen dalam proses
pengambilan keputusan, seperti prosedur, kebijakan, teknis analisis, serta
pengalaman dan wawasan manajerial guna membentuk suatu kerangka keputusan yang
bersifat fleksibel (Suryadi dan Ramdhani,1998)
Menurut Turban (2005), Tujuan dari DSS adalah
sebagai berikut:
1.
Membantu dalam pengambilan keputusan atas masalah
yang terstruktur
2.
memeberikan dukungan atas pertimbangan managerial
dan bukannya dimaksudkan untuk menganti fungsi manager.
3.
Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil
daripada perbaikan efisiensinya.
4.
Kecepatan komputasi
5.
Meningkatkan
produktifitas
6.
Dukungan
kualitas
7.
Berdaya
saing
8.
Mengatasi
keterbatasan koognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan
Ciri-ciri SPK yang dirumuskan
Kusrini (2007) adalah sebagai berikut:
1.
SPK ditujukan untuk membantu keputusan-keputusan
yang kurang terstruktur
2.
SPK merupakan gabungan antara kumpulan modal
kualitatif dan kumpulan data
3.
SPK bersifat luwes dan dapat menyesuaikan dengan
perubahan-perubahan yang terjadi.
Beberapa karakteristik yang membedakan sistem
pendukung keputusan dengan sistem informasi lain adalah sebagai berikut:
1). Sistem
pendukung keputusan dirancang
untuk mambantu pengambilan keputusan
dalam memecahkan masalah
yang bersifat semi terstruktur
atau tidak terstruktur dengan menambahkan kebijaksaanaan manusia dan informasi
komuterisasi
2). Proses pengolahanya, sistem pendukung keputusan
mengkombinasikan model-model analisis dengan teknik pemasukan data konvensional
3). Sistem pendukung keputusan dapat digunakan atau
dioperasikan dengan mudah oleh orang-orang yang tidak memiliki dasar kemampuan
mengoperasikan computer tingkat tinggi. Pendekatan yang digunakan biasanya
model interaktif.
4). Sistem pendukung keputusan biasanya digunakan
untuk menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi
sehingga mudah disesuaikan dengan berbagai perubah lingkungan yang terjadi dan
kebutuhan pengguna.
Sistem
pendukung keputusan bermanfaat atau keuntungan bagi pemakainya . keuntungan
yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a.
Sistem pendukung keputusan memperluas kemampuan
mengambil keputusan dalam memproses data/ informasi bagi pemakainya
b.
Sistem pendukung keputusan membantu pengambilan
keputusan dalam hal penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah
terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur
c.
Sistem pendukung keputusan dapat menghasilkan
solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan
C.
Komponen Penyusun SPK
Suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki tiga sub sistem utama
yang menentukan kapabilitas teknis sistem pendukung keputusan, antara lain :
1.
Subsistem Manajemen Basis data
2.
Subsistem Manajemen Basis Model
3.
Subsistem Dialog
a.
Ada
beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan,
sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan
sebenarnya.
b.
SPK tidak
memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang
hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.
c. Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya
juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
d.
Kemampuan
suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya
(pengetahuan dasar serta model dasar).
SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN
(DECISION SUPPORT SYSTEM)
Definisi
Decision Support System dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk
mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
A. Tujuan
Tujuan
dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah :
• membantu manajer membuat keputusan untuk
memecahkan masalah semi struktur
•
mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
• meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan
seorang manajer dari pada efisiensinya.
B. Tahap-tahap
Tahap-tahap
dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :
•
kegiatan intelijen,
•
kegiatan merancang,
•
kegiatan memilih dan menelaah.
Kegiatan
intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui
kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam
perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan
sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari
kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil
sebuah keputusan dengan tepat.
Kegiatan
merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan
menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap
perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan
alternatif. Pertimbangan-pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon
untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau
tidak. Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu
rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian
terhadap tindakan yang telah dipilih.
C. Jenis-jenis DSS
Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan
tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:
1.
Mengambil elemen-elemen informasi.
2.
Menaganalisis seluruh file.
3.
Menyiapkan laporan dari berbagai file.
4.
Memperkirakan dari akibat keputusan.
5.
Mengusulkan keputusan.
6.
Membuat keputusan.
D. Model
Model DSS
terdiri dari:
1.
Model matematika.
2.
Database.
3.
Perangkat lunak.
Perangkat
lunak DSS sering disebut juga dengan DSS
generator. DSS generator ini berisi modul-modul untuk database, model dan
dialog manajemen. Modul database ini menyediakan beberapa hal, seperti:
creation, interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS database
memiliki kemampuan untuk menemukan sistem database yang telah disimpan.
Sedangkan modul model digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan
memanipulasi ke dalam bentuk model matematika. Model dasar ini menampilkan
electronic spreadsheet . Model dialog
digunakan untuk menarik perhatian para pengguna untuk berhubungan langsung
antara pengguna dengan komputer dalam mencari solusi.
E. Penerapan DSS Dalam
Suatu Instansi
Mengapa
DSS digunakan dalam suatu perusahaan?
•
Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak
stabil.
• Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan
luar negeri yang meningkat.
• Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan
dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis.
• Sistem komputer perusahaan tidak mendukung
peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas dan mencari
jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.
F. Dampak Pemanfaatan DSS
Dampak
dari pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain :
•
Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.
•
Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
•
Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
• Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara
intuisi, pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya
lebih baik.
• Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
• Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi
keputusan yang lebih efektif.
• Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan
kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
•
Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari
manajer.
G. Faktor Pendukung DSS
Pengambilan
keputusan dipengaruhi oleh :
a.
Faktor teknologi
b.
Faktor kompleksitas struktural
c.
Faktor pasar internasional
d.
Faktor stabilitas politik
e.
Faktor konsumerisme
f.
Faktor intervensi pemerintah
g.
Faktor informasi yang berkaitan dengan masalah
tersebut,
h.
Faktor gaya pengambilan keputusan dan
i.
Faktor kemampuan (intelegensi ,persepsi, dan
falsafah) serta
j.
Pertimbangan
pengambil keputusan. Pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan
ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil.
1. Studi Penerapan DSS di
Bengkel Manchining Center PT. IPTN (PT. DI)
Bengkel
Manchining Center PT. IPTN menerima pemesanan dari Engineering Office. Pesanan
yang datang berupa Jadwal Induk Produksi lengkap dengan struktur produk, routing
sheet dan lead time tiap item produk. Manajer bengkel harus memutuskan dengan
segera mampu atau tidak mampu melayani pesanan tersebut. Tanpa bantuan suatu
sistem yang mampu menghitung kapasitas yang tersedia dari bengkel tersebut dan
yang juga mampu menghitung dengan cepat kebutuhan kapasitas akan pesanan
tersebut, keputusan dari manajer tidak dapat segera terwujud. Kalaupun manajer
dapat segera memutuskan mampu, keputusan tersebut tentunya hanya berdasarkan
pengalaman masa lalu dan keberanian semata dalam mengambil keputusan. Sehingga
hasil akhirnya tidak seperti yang diharapkan.
Suatu
sistem pendukung keputusan yang mampu membantu manajer menghadapi masalah
tersebut diatas telah berhasil dirancang dalam tesis Antonius Sarwedi (Teknik
Industri ITB, 1995) yang berjudul ‘RANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK
MENENTUKAN WAKTU PENYELESAIAN PRODUK DAN PENENTUAN HARGA POKOK BARANG’. Untuk
dapat diterapkan di bengkel Machining Center PT. IPTN pada kondisi riil sistem
tersebut perlu dimodifikasi karena pada sistem ini JIP yang digunakan adalah
JIP feasibel.
Tugas
akhir ini memparkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan telah berhasil
dimodifikasi dengan memperhitungkan penjadwalan ditingkat shop floor sehingga
didapatkan JPI realistis. Akan tetapi ternyata sistem ini tidak dapat
diterapkan di bengkel Machining Center PT. IPTN pada kondisi riilnya. Hal ini
disebabkan karena di bengkel tersebut tidak tersedia data struktur produk, data
routing sheet dan data kapasitas mesin tersedia.
2. Penerapan DSS dalam
Manajemen Akademik
Berbagai
proses dalam manajemen akademik, proses pengambilan keputusan telah banyak
bergantung pada DSS yang telah dikembangkan. Penerapan DSS diterapkan pada saat
:
•
keputusan penerimaan mahasiswa baru,
•
evaluasi prestasi akademik,
•
yudisium, dan
•
penentuan mahasiswa berprestasi.
Berbagai basis data dikembangkan oleh fakultas dan unit kerja sesuai
dengan aktivitas dan arah pengembangan masing-masing dengan penerapan
koordinasi matriks kepada unit lain yang terkait. Pangkalan data utama meliputi
sebagai berikut :
• Basis data sumber daya manusia / ketenagaan yang
dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Ketenagaan (SINAGA), termasuk
di antaranya basis data presensi/absensi pegawai (aplikasi Absensi sidik jari).
• Basis data akademik yang dikelola dalam kelompok
aplikasi Sistem Informasi Akademik (SIAKAD), termasuk di antaranya basis data
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (aplikasi SIPEN dan aplikasi
SIPEMAS).
• Basis data aset / sarana-prasarana yang dikelola
dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi SARANA-PRASARANA (SINAPRA).
• Basis data kemitraan / kerjasama yang dikelola
dalam aplikasi Sistem Informasi Kerjasama (SIKERSA).
• Basis data keungan yang dikelola dalam kelompok
aplikasi Sistem Informasi Keuangan (SIAKEU).
Berikut ini ulasan Pengembangan Sistem Informasi
Universitas Airlangga di Surabaya berbasis web menggunakan Decision Support
System.
1.2 Pengembangan Sistem Informasi Universitas
Airlangga
Pengembangan
dan pemanfaatan sistem informasi merupakan salah satu program Universitas
Airlangga (Unair) untuk menunjang pengembangan pendidikan dan pengelolaan
universitas. Pengembangan pemanfaatan teknologi informasi (TI), yang juga
disebut sebagai teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technology = ICT) merupakan strategi
dasar pengembangannya sehingga dapat menunjang sistem pendidikan dan
pengelolaan universitas yang efisien dan efektif. Sedangkan langkah pencapaian
tujuan pengembangan adalah dengan meningkatkan aksesibilitas sumberdaya dan
aktivitas sivitas akademika dalam satu sistem informasi manajemen (SIM) yang
terpadu dan modern sehingga dapat melakukan evaluasi diri, pemantauan, audit
akademis maupun finansial, dan perencanaan secara komprehensif.
Infrastruktur
sistem informasi Unair dikembangkan untuk menunjang decision support system dan menggunakan ICT pada semua unit kerja.
ICT bermanfaat dalam meningkatkan
mutu pendidikan dan pengendalian manajemen internal. Strategi implementasi pada
unsur peningkatan kinerja organisasi adalah dengan meningkatkan dan
mengembangkan manajemen sistem informasi .
Pengembangan
SIM Unair diarahkan menjadi tiga jenjang, yaitu :
1)
Executive Information System: kebutuhan informasi strategis untuk pimpinan puncak;
2)
Decision Supporting System:
kebutuhan informasi untuk manager menengah
yang dipergunakan untuk implementasi perencanaan; dan
3)
Transaction Processing System: dipergunakan untuk manager operasi agar dapat melaksanakan fungsi tugasnya
dan melakukan monitoring.
Dalam menunjang terciptanya jenjang sistem
informasi tersebut, maka diperlukan beberapa prasyarat, yakni tersedianya:
• Sistem komputer untuk mengembangkan paperless office, internet, intranet,
pusat / gudang data (data centre /
ware-house), PC network, remote site telecom, dan e-learning dengan berbagai variannya.
•
Staf dan
karyawan yang mampu menguasai sistem komputer. Ini berguna bagi manajemen
universitas dan fakultas dalam menyusun rencana kerja dan mengontrol
pelaksanaan kegiatan yang ada di universitas dan fakultas.
Mengacu
pada pencapaian sasaran strategis “teknologi komunikasi dan informasi yang
handal”, maka ditentukan beberapa target strategis berikut.
•
Seluruh data dan informasi strategis telah
terdapat dalam bentuk data digital.
•
Seluruh pegawai (staf administrasi dan staf
pengajar) mampu dan memiliki akses terhadap data dan informasi pendukung tugas
sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya.
•
Seluruh proses pembelajaran telah memanfaatkan
layanan teknologi komunikasi dan informasi yang disediakan
•
Seluruh mahasiswa telah mampu memanfaatkan
layanan teknologi komunikasi dan informasi pendukung pembelajaran yang
disediakan.
•
Sistem pendukung pengambilan keputusan (Decision Support System) telah
digunakan oleh seluruh tingkat manajerial sesuai dengan kebutuhan.
Pengembangan
Sistem Informasi Universitas Airlangga dilakukan secara bertahap sesuai kinerja
unit dan kebutuhan internal masing-masing Fakultas yang ada di Universitas
Airlangga.
Secara
garis besar, pengembangan sistem informasi Unair diarahkan sesuai dengan blue
print pengembangan yang dituangkan dalam Proposal Projek IMHERE B.2.b
Unair dengan tujuan sebagai berikut.
1.
To develop a realiable (valid, secure, and up to
date) Airlangga University MIS in all aspect of data and information by higher
management.
2.
To develop decision support system (DSS) for
Airlangga University higher management which will be utilized by Board of
Trustees, Academic Senate, Audit Board, and Rector in strategic decision
making.
Tujuan
tersebut akan dicapai melalui 3 kelompok aktivitas berikut.
1)
Improve each MIS and ICT managing unit in
Airlangga University to accomplish their roles and responsibilities properly.
2)
Develop and implement integrated Airlangga University MIS applications
that synergize with all potential resources.
3)
Develop Airlangga University network system
which is reliable and efficient.
Projek IMHERE B.2.b berperan strategis sebagai
akselerator pengembangan sistem informasi Unair. Untuk menunjang kegiatan
administratif maupun akademik, Direktorat Sistem Informasi mengembangkan sistem
informasi yang ada dikantor administrasi dan rektorat dan mengoordinasi
pengembangan yang dilakukan oleh unit-unit kerja di lingkungan Unair.
Pengembangan tersebut
antara lain :
1.
jaringan internet dan intranet Universitas
Airlangga (AirNet)
2.
aplikasi untuk fakultas, unit kerja dan
universitas dilingkungan Universitas Airlangga
3.
website untuk
fakultas, unit kerja dan universitas dilingkungan Universitas Airlangga.
1.2.1 Pengelola
Sistem Informasi universitas Airlangga
Pengelolaan
sistem informasi Universitas Airlangga berada di bawah tanggung jawab langsung
Wakil Rektor III. Direktorat Sistem Informasi (DSI) mendukung tugas pokok dan
fungsi Wakil Rektor III di bidang Sistem Informasi. Sedangkan dalam pelaksanaan
pengelolaan dan pengembangan sistem informasi Universitas Airlangga dilakukan
oleh Direktorat Sistem Informasi. Pada tingkat fakultas pengelolaan dilakukan
oleh Unit Sistem Informasi dengan penentu kebijakan operasionalnya adalah Wakil
Dekan III.
Visi
Sebagai
bagian dari Universitas Airlangga, Direktorat Sistem Informasi (DSI) berusaha
menunjang terealisasinya visi institusional Unair untuk menjadi Perguruan
Tinggi yang mandiri, inovatif, terkemuka, pelopor pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, humaniora, dan seni, berdasarkan moral agama, melalui
ketersediaan sistem dan teknologi informasi yang handal dan terpercaya.
Misi
Memberi dukungan teknologi komunikasi dan informasi terhadap :
a.
Penyelenggaraan pendidikan akademik, vokasional
dan profesi.
b.
Penyelenggaraan
penelitian dasar, terapan dan penelitian kebijakan yang inovatif untuk
menunjang pengembangan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.
c.
Dharmabakti keahlian dalam bidang ilmu,
teknologi, humaniora dan seni kepada masyarakat.
d.
Upaya
kemandirian dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pengembangan
kelembagaan manajemen yang berorientasi pada mutu dan kemampuan bersaing secara
internasional.
1.2.2 Sarana dan prasarana yang
mencukupi
Sistem
Informasi Unair dilengkapi dengan sejumlah piranti keras dan lunak untuk
mendukung kegiatan operasional yang mencukupi untuk pelaksanan tugas pokok dan
fungsi pengelolaan sistem informasi Unair pada umumnya. Piranti keras secara
umum terdiri dari server, piranti jaringan, dan piranti pengguna (PC, printer,
dan lain-lain). Piranti keras utama dikelola oleh Direktorat Sistem Informasi
dan lainnya dikelola bersama dengan Unit Sistem Informasi
fakultas/unit/lembaga, seperti:
•
backbone transmission menggunakan serat optis (fiber optic 12 cores, ring system) dengan secondary / backup WiFi
bridging 54 Mbps sebagai Wide Area
Network (WAN) antar kampus A-B-C
•
piranti
aktif Layer-3 dan 2 manageable switch (Cisco catalist dan
3Com),
•
HP
servers, IBM servers, dll
• Cisco router (with firewall, intrussion detector, content
filtering features), pada
beberapa fakultas diperkuat dengan piranti pengaman khusus seperti Symantec
Gateway Systems (dedicated server for
security) pada fakultas kedokteran
•
58 WiFi antena untuk WiFi hotpsot yang sedang dikembangkan dalam satu sistem WiFiAIR
(Wireless Fidelity Airlangga Integrated Roaming), terintegrasi dengan jaringan WiFi
dari Indosat IM2 secara nasional.
Comments
Post a Comment