MAKALAH AKUNTANSI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi
perusahaan dagang merupakan satu dari dua perusahaan yang ada selain perusahaan
jasa. Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatannya memebeli barang
dan menjualnya lagi tanpa merubah bentuknya. Perusahaan – perusahaan yang
digolongkan sebagai perusahaan dagang antara lain adalah distributor, agen
tunggal, pengecer, toko swalayan, toko serba ada, plasa, pusat-pusat
perbelanjaan, atau pusat barang-barang grosir. Langkah-langkah dalam siklus
akuntansi untuk perusahaan dagang sama saja dengan langkah-langkah untuk
perusahaan jasa. Namun, perusahaan dagang memiliki akun dan ayat jurnal
tambahan yang dilakkukan untuk mencatat transaksi perdagangan. Di SMA khususnya
di jurusan IPS tentunya kita sudah mempelajari akuntansi perusahaan dagang.
Akuntansi perusahaan dagang membutuhkan jurnal-jurnal khusus untuk mencatat
akun.
Bila
dikaitkan dengan dunia perusahaan didalam suatu perusahaan diperlukannya konsep
yang melandasi pemasaran yaitu kebutuhan, keinginan, permintaan, produk, nilai,
kepuasan dan mutu, pertukaran, transaksi, dahn hubungan dengan pasar.
Dalam
dunia usaha apapun termasuk dalamnya usaha dagang, peran akuntansi adalah
sangat strategis, sebaik apapun output dari suatu kegiatan usaha tidak
diimbangi oleh sistem pencatatan akuntansi keunagan yang handal, maka tidak
akan berarti apapun.
B.
Rumusan Masalah
Adapun
permasalah yang akan dibahas dalam makalah tentang akuntansi perusahaan
dagang yaitu:
1.
Apa peng pengertian
transaksi dagang?
2.
Apa saja contoh
transaksi dagang?
3.
Bagaimana
transaksi dalam perusahaan dagang?
4.
Apa Pengertian
Jurnal Khusus
C. Tujuan
Tujuan
ditulisnya makalah ini selain untuk memenuhi tugas kelompok dasar akuntasi.
Makalah ini juga bertujuan untuk membantu kami agar lebih mengetahui tentang
akuntansi untuk perusahaan dagang, dan dapat membantu teman-teman serta orang lain yang
berkepentingan dalam bidang ini, selain itu dengan ditulisnya makalah ini
diharapkan dapat
1.
Bisa Memahami apa itu Transaksi Perusahaan
Dagang
2. Mengetahui apa saja Contoh Transaksi Perusahaan Dagang
3.
Mengerti tentang Jurnal Khusus
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Transaksi Dagang
Transaksi
dagang adalah suatu aktivitas perusahaan yang menimbulkan perubahan terhadap posisi
harta keuangan perusahaan, misalnya seperti menjual, membeli, membayar gaji,
setra membayar berbagai macam biaya yang lainnya. Administrasi transaksi adalah
suatu kegiatan untuk mencatat berbagai perubahan posisi keuangan dari sebuah
perusahaan yang dilakukan secara kronologis dengan metode-metode tertentu
sehingga hasil pencatatan dapat dikomunikasikan pada pihak lainnya.
Karakteristik Perusahaan Dagang
Karakteristik atau Ciri Ciri perusahaan
dagang pada umumnya dibagi menjadi dua garis besar yaitu usaha yang dilakukan
dan Kegiatan Akuntansi yaitu:

Perusahaan dagang adalah membeli barang dagang dan menjualnya tanpa
melakukan perubahan terlebih dahulu

Menggunakan akun persediaan
barang dagang
Ada penghitungan harga pokok penjualan
Laporan laba-rugi dapat menggunakan bentuk single step dan multiple
step
Jenis Perusahaan Dagang
Jenis Perusahaan Dagang
Secara umum atau secara garis besar, jenis perusahaan
dagang dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Jenis-Jenis Perusahaan Dagang
Berdasarkan Produk Yang Diperdayakan


2. Jenis-Jenis Perusahaan Dagang
Berdasarkan Macam Konsumen Yang Terlibat
Perusahaan
Dagang Besar (Wholesaler),adala perusahaan yang secara langsung membeli produk
dari pabrik dalam jumlah yang besar. Perusahaan kemudian menjual barannya ke
sebagian pedagang dengan perantara yang volume penjualan yang cukup besar.
Contohnya perusahaan dagang besar adalah grosir.

B. Transaksi dalam Perusahaan Dagang
Berikut adalah 8 jenis transaksi dalam
perusahaan dagang yaitu sebagai berikut

Pemberian Barang dagangan secara Tunai
Dalam transaksi pembelian barang dagangan secara tunai berarti
perusahaan mengeluarkan sejumlah uang tunai untuk membeli (mendapatkan) barang
yang akan diperdagangkan. Pembelian barang secara tunai di Jurnal dengan
mendebet pembelian dan mengkredit Kas.
Pembelian
barang dagangan secara kredit.
Dalam pembelian barang secara kredit berarti perusahaan berhutang untuk
membeli barang dagangan yang akan diperdagangkan. Pembelian barang secara
kredit dijurnal dengan mendebet pembelian dan mengkredit Utang dagang.
Mengenal Jenis – Jenis Transaksi Perusahaan Dagang
Mengenal Jenis – Jenis Transaksi Perusahaan Dagang
Dalam ilmu akuntansi, perusahaan dagang
didefinisikan sebagai perusahaan dimana kegiatan utamanya adalah membeli barang
dari pihak lain dan kemudian menjualnya kepada konsumen tanpa melakukan
perubahan fisik dan sifat barang tersebut. Perusahaan dagang memiliki
karakteristik seperti:




Jenis-jenis
transaksi perusahaan dagang terdiri
dari:
- Pembelian barang dagangan:
membeli barang dagangan secara tunai atau kredit.
- Retur pembelian dan pengurangan
harga: mengembalikan barang yang sudah
dibeli kepada penjual karena ada kerusakan.
- Potongan pembelian:
potongan yang diterima pembeli karena melunasi hutang lebih cepat atau
tunai.
- Beban angkut pembelian:
biaya beban angkut yang ditanggung oleh pembeli.
- Penjualan barang dagangan:
menjual barang baik secara tunai atau kredit.
- Retur penjualan dan pengurangan
harga: menerima kembali sebagian barang
yang sudah dibeli oleh konsumen karena tidak sesuai order.
- Potongan penjualan:
potongan yang diberikan oleh penjualan karena penyelesaian piutang dalam
waktu yang sudah ditentukan.
- Beban angkut penjualan:
biaya beban angkut ketika mengirim barang yang ditanggung oleh penjual.
- Pembayaran utang:
melunasi kewajiban atas pembelian barang dagangan secara kredit.
- Penerimaan piutang:
menerima pelunasan piutang atas penjualan secara kredit.
- Persediaan barang dagangan:
barang dagangan yang dijual lagi terkadang tidak terjual seluruhnya,
sehingga terdapat sisa barang. Sisa barang tersebut setelah dilakukan
penghitungan nilainya akan dicatat pada akun persediaan barang dagangan.
Akun
Yang Digunakan Perusahaan Dagang
Sedangkan akun yang umumnya digunakan
pada perusahaan dagang meliputi:
- Akun pembelian:
digunakan untuk menampung saldo transaksi pembelian baik tunai atau
kredit.
- Retur pembelian dan pengurangan
harga: untuk menampung saldo karena
transaksi retur pembelian dan pengurangan harga.
- Strong Potongan
pembelian: untuk menampung saldo dari transaksi potongan pembelian.
- Beban angkut pembelian:
digunakan untuk mencatat biaya beban angkut pembelian barang.
- Penjualan:
mencatat transaksi penjualan baik tunai atau kredit.
- Retur penjualan dan pengurangan
harga: digunakan untuk mencatat
transaksi retur.
- Potongan penjualan: mencatat transaksi-transaksi potongan penjualan
Bentuk bentuk transaksi
yang terjadi pada perusahaan dagang yang sering terjadi sebagai berikut :

a. Pemberian Barang dagangan dengan cara Tunai
Dalam
transaksi pembelian barang dagangan dengan cara tunai berarti perusahaan
mengeluarkan sejumlah uang tunai untuk membeli (memperoleh) barang yang bakal
diperdagangkan. Pembelian barang dengan cara tunai di Jurnal dengan mendebet pembelian
serta mengkredit Kas.
b. Pembelian barang dagangan dengan cara kredit.
Dalam
pembelian barang dengan cara kredit berarti perusahaan berhutang untuk membeli
barang dagangan yang bakal diperdagangkan. Pembelian barang dengan cara kredit
dijurnal dengan mendebet pembelian serta mengkredit Utang dagang.

a. Penjualan
barang dengan cara tunai
Dalam
penjualan barang dengan cara tunai berarti perusahaan menerima sejumlah uang
tunai hasil dari penjualan barang dagangan. Penjualan barang dagangan dengan
cara tunai dijurnal dengan mendebet Kas serta mengkredit Penjualan.
b. Penjualan
Barang dengan cara Kredit
Penjualan barang dagangan dengan
cara kredit adalah transaksi penjualan yang memunculkan alias meningkatkan
piutang dagang perusahaan sebagai pengganti uang tunai dampak dari penjualan
barang dagangan. Penjualan barang dagangan dengan cara kredit dijurnal dengan
mendebet piutang dagang serta mengkredit penjualan.

Transaksi ini adalah transaksi
yang terjadi sebab faktor khusus, umpama dari barang dagangan yang telah
terjual tersedia berbagai barang dagangan yang keadaannya cacat alias rusak
(tidak sesuai pesanan).
a. Apabila barang dagangan yang dikembalikan,
saat penjualan barang tersebut dipasarkan dengan cara tunai.
Dalam transaksi ini dicatat dalam jurnal
dengan mendebet Rektur Penjualan serta mengkredit kas.
b. Apabila barang dagangan yang
dikembalikan, ketika menjual barang tersebut diperbuat dengan cara kredit. Dalam
transaksi ini dicatat dalam jurnal dengan mendebit Retur penjualan serta
mengkredit Piutang Dagang.

Transaksi
ini adalah transaksi yang terjadi sebab sebuahfaktor yang bersifat khusus,
umpama dari pembelian barang yang diperbuat perusahaan terhadap pemasok
tersedia berbagai barang yang rusak alias tak sesuai pesanan.
a.
Apabila saat pembelian barang dagangan diperbuat dengan cara tunai.
Apabila seusai diperbuat pembelian barang dengan cara tunai, tetapi sebab barang tersebut rusak alias tak sesuai pesanan jadi barang tersebut dikembalikan terhadap pemasok, maka Jurnal yang dibangun adalah mendebet kas serta mengkredit Retur Pembelian.
b. Apabila saat pembelian barang dagangan diperbuat dengan cara Kredit.
Apabila seusai diperbuat pembelian barang dengan cara Kredit, tetapi sebab barang tersebut rusak alias tak sesuai pesanan jadi barang tersebut dikembalikan terhadap pemasok, maka Jurnal yang dibangun adalah mendebet Uatang Dagang serta mengkredit Retur Pembelian.
Apabila seusai diperbuat pembelian barang dengan cara tunai, tetapi sebab barang tersebut rusak alias tak sesuai pesanan jadi barang tersebut dikembalikan terhadap pemasok, maka Jurnal yang dibangun adalah mendebet kas serta mengkredit Retur Pembelian.
b. Apabila saat pembelian barang dagangan diperbuat dengan cara Kredit.
Apabila seusai diperbuat pembelian barang dengan cara Kredit, tetapi sebab barang tersebut rusak alias tak sesuai pesanan jadi barang tersebut dikembalikan terhadap pemasok, maka Jurnal yang dibangun adalah mendebet Uatang Dagang serta mengkredit Retur Pembelian.
Pembayaran Beban angkut
pembelian adalah transaksi dalam perusahaan dagang yang terjadi sebab
perusahaan menggunakan jasa angkut barang atas barang dagangan yang di beli.
Jurnal yang dibangun adalah dengan mendebet beban angkut pembelian serta
mengkredit Kas.
Dalam faktor ini beban angkut barang dibayar oleh pembeli barang, biasanya pada kondisi ini sistem penyerahan barang yang dipakai adalah FOB SHipping Point.
Dalam faktor ini beban angkut barang dibayar oleh pembeli barang, biasanya pada kondisi ini sistem penyerahan barang yang dipakai adalah FOB SHipping Point.

Pembayaran Beban angkut
penjualan adalah transaksi dalam perusahaan dagang yang terjadi sebab
perusahaan menggunakan jasa angkut barang atas barang dagangan yang dipasarkan.
Jurnal yang dibangun adalah dengan mendebet beban angkut penjualan serta
mengkredit Kas.
Dalam faktor ini beban
angkut barang dibayar oleh penjual barang, biasanya pada kondisi ini sistem
penyerahan barang yang dipakai adalah FOB Destination Point alias C & F.
9 Jenis Bentuk bentuk
Transaksi Perusahaan dagang
1.
Pembelian Barang Dagang
2.
Retur pembelian dan Potongan Harga
3.
Potongan Pembelian
4.
Beban Angkut Pembelian
5.
Penjualan Barang Dagang
6.
Retur Penjualan Dan potongan Harga
7.
Potongan Penjualan
8.
Beban Angkut Penjualan
9.
Persediaan Barang Dagang
Di kesempatan ini saya akan
menjelaskan 9 bentuk transaksi perusahaan dagang sebagai berikut :
- Pembelian barang dagang adalah : Transaksi pembelian
barang dagang merupakan kegiatan membeli barang dari pihak lain baik toko,
perorangan maupun perusahaan . Transaksi pembelian barang
secara tunai di catac pada akun pembelian di sisi debit dan dan kas di
sisi kredit, sedangkan pembelian barng secara kredit di catat dengan cara
mendebit akun pembelian dan mengkredit akun utang dagang
- Retur Pembelian dan potingan harga : Pada saat
perusahaan membelibarang dan mendapati baranrang yang di beli mengalami
kerusakan atau tidak sesuai dengan pesanan pihak perusahaan akan
mengembalikan barang atau me reture barang. Transaksi ini di catat dengan
mendebit akun utang dagang dan mengkredit akun retur embelian dan potongan
harga, pencatatan ini akan di lakukan secara kreditdan apabila pembelian
secara tunai ajkan di catat dengan cara mendebit akun khas dan mengkredit
akun retur pembelian dan potongan harga
- Potongan pembelian : potongan pembelian merupakan
potongan tunia atau cash discont yang di berikankepada pembeli oleh
penjual. Pencatatan transaksi potongan pembelian di lakukan dengan cara
mendebit akun utang dagang dan mengkredit akun kas dan akun potongan
pembelian
- Beban angkut pembelian adalah beban angkut barang
dagang dari gudang penjual ke gudang pembeli, potongan pembelian di
berikan saan melakukan pelunasan. transaksi beban angkut pembelian di
catat dengan cara mendebit akun beban pembelian dan mengkredit akun kas
- Penjualan Barang dagang adalah penjualan barang dagang
dapat di lakukan secara tunai maupun kredit. sedangkan penjualan
secara tunai di catat dengan mendebit akun kas dan mengkredit akun
penjualan. sedangkan penjualan menggunakan kredit di catat dengan
melakukan dengan cara mendebit akun piutang dagang dan mengkredit akun
penjualan
- Retur Penjualan dan Potongan Harga adalah transaksi
yang terjadi karna pengembalian di penjualan barang dagang yang rusak atau
tidak sesuai pesanan pembeli, transaksi ini di catat dengan bukti nota
kredit apabila penjualan di lakukan secara kredit
- Potongan Penjualan : adalah potongan penjualan untuk
meningkatkan omset pembelian . Potongan penjualan di berikan kepada
pembeli yang melunasi utangnya. Pencatatan transaksi penjualan di lakukan
dengan cara mendebit akun kas dan akun potongan harga PH serta mengkredit
akun kas
- Beban Angkut Penjualan adalah terjadi pada saat syrat
penyerangan barang FOB distination point( Frangko Gudang
Pembeli)Pencatatan transaksi penjualan memerlukan bukti kuitansi atau
bukti penerimaan kas
- Persedian Barang Dagang : Persedian barang dagan yang
rtersisa dan belum terjual pada akhir priode akuntansi , Transaksi
peredian barang dagang di catat dengan bukti memorial.
Siklus
akuntansi perusahaan adalah proses membuat
laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode tertentu. Pada umumnya siklus akuntansi selalu dimulai dari transaksi sampai
pada pembuatan laporan keuangan perusahaan yang dilanjutkan dengan adanya saldo
yang ditutup dengan jurnal penutup atau sampai pada jurnal pembalik.
Pada
kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai siklus akuntansi untuk perusahaan dagang. Perusahaan
dagang adalah perusahaan yang bisnis utamanya membeli barang dari pemasok dan
menjual lagi ke konsumen tanpa mengubah wujud barang. Sebagai contoh yang biasa
kita temui adalah toko kelontong dan supermarket. Kegiatan kedua jenis
usaha ini adalah membeli barang kebutuhan sehari-hari dari pemasok dan menjual
kembali kepada konsumen. Siklus akuntansi pada perusahaan dagang tidak berbeda
dengan perusahaan jasa. Baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang, semua
transaksi harus dicatat dalam jurnal dan kemudian secara periodik dibukukan ke
dalam rekening-rekening di buku besar.
C.
Macam-Macam Bukti Transaksi
Berikut ini adalah Macam-Macam Bukti
Transaksi
1.
Kwitansi
Pengertian
Kwitansi adalah
bukti yang digunakan saat transaksi
penerimaan
sejumlah uang. Kwitansi dibuat dan ditandatangani oleh pihak penerima uang dan
diserahkan kepada yang melakukan pembayaran.
Pada umumnya kwitansi
sendiri terdiri dari dua bagian, bagian pertama diberikan kepada pihak yang
membayar untuk bukti pencatatan pengeluaran uang, sedangkan bagian yang
tertinggal (Sub atau bonggol kuitansi) dapat dijadikan sebagai bukti pencatatan
penerimaan uang.
- tanggal
transaksi
- pihak
yang memberikan uang
- nominal
uang
- maksud
dan tujuan dari transaksi pemberian uang tersebut
- tanda
tangan serta di tambah dengan materai bila dibutuhkan.
Gambar : Contoh Kwitansi
Kwitansi dibuat dan
ditandatangani oleh pihak penerima uang dan diserahkan kepada yang melakukan
pembayaran.
2. Nota Kontan
Pengertian
Nota kontan adalah dokumen yang dibuat dan dikeluarkan oleh
penjual kepada pembeli. Lembar yang pertama (asli) diserahkan kepada pihak
pembeli dan copynya disimpan oleh pihak penjual sebagai bukti transaksi atas
penjualan tunai.Nota kontan memuat informasi berupa:
- Nama perusahaan sebagai pihak yang mengeluarkan nota
- Nomor nota
- Tanggal transaksi
- Jenis barang
- Jumlah barang
- Harga satuan
- Jumlah harga
Contoh : Nota Kontan
3. Faktur ( Invoice )
Pengertian
Faktur
merupakan pernyataan tertulis mengenai barang yang dijual, baik jumlah dan
harganya. Faktur dikeluarkan oleh pihak yang menjual kepada pihak pembeli.
Faktur berfungsi untuk bahan pertimbangan pembeli untuk meneliti barang-barang
yang dibelinya. Bukti ini akan diperlukan juga loh saat terjadi retur pembelian atau retur penjualan.
Faktur sendiri dibedakan
menjadi dua yaitu faktur pembelian
dan faktur penjualan.Bagi pihak
pembeli, faktur yang diterima merupakan faktur pembelian, tetapi bagi penjual,
faktur yang diterima merupakan faktur penjualan.
Faktur memuat informasi
yang terdiri dari :
- Nama dan alamat penjual
- Nomor faktur
- Nama dan alamat pembeli
- Tanggal pesanan
- Syarat pembayaran
- Keterangan mengenai barang (jenis barang, harga satuan,
barang kuantitas barang dan jumlah harga).
Contoh Faktur
Contoh Invoice
4. Nota Kredit
Pengertian
Nota kredit merupakan bukti transaksi penerimaan kembali barang yang
telah dijual (pengembalian), nota kredit dikeluarkan oleh pihak penjual. Bukti
ini berfungsi sebagai alat persetujuan dari pihak penjual atas permohonan
pengurangan harga dari pihak pembeli karena barang yang diterima mengalami
kerusakan dan atau tidak sesuai dengan pesanan pembeli.
Contoh Nota Kredit
5. Nota Debet
Pengertian
Nota debet adalah
dokumen transaksi sebagai permintaan pengurangan harga kepada pihak penjual
atau bukti yang berisi informasi yang menyatakan tentang pengiriman kembali
barang yang tidak sesuai dengan pesanan (rusak).
Nota debet merupakan pemberitahuan atau perhitungan yang dikirimkan suatu perusahaan atau badan usaha kepada konsumennya, bahwa akunnya telah di debet dengan jumlah nominal tertentu.
Nota debit dibuat oleh
pihak pembeli.
Contoh
Nota Debet
Hal-hal yang tercantum pada
nota debit dan nota kredit pada prinsipnya adalah sama, hanya terdapat
perbedaan pada informasi yang tercantum di dalam masing-masing nota.
Pada intinya bukti
transaksi yang bernama nota kredit dan nota debit dikeluarkan saat terjadi
ketidakcocokan atau tidak sesuai dengan barang yang diharapkan oleh pihak
pembeli.
6.
Cek (Cheque)
Pengertian
Cek bisa
diartikan sebagai perintah pembayaran yang dibuat oleh pihak yang mempunyai
rekening di suatu bank, dengan tujuan agar bank tersebut membayarkan sejumlah
uang yang tertulis kepada orang yang membawa surat atau yang namanya tertulis
di surat cek tersebut.
Cek terdiri dari dua bagian yaitu :
Pada bagian sebelah kiri buku cek sebagai bukti arsip pihak yang mengeluarkan dan menandatangani cek
tersebut
Bagian sebelah
kanan dapat di berikan kepada pihak yang menerima pembayaran cek tersebut
Contoh cek
7.Rekening Koran
Pengertian
Rekening Koran adalah bukti untuk mutasi kas di bank yang disusun oleh
pihak bank untuk para nasabahnya. Baca selengkapnya

Contoh Rekening Koran
8. Bilyet Giro
Pengertian
Bilyet Giro adalah sebagai surat perintah untuk memindahbukukan
sejumlah uang dari rekening nasabah suatu bank ke rekening penerima yang
namanya disebutkan dalam bilyet giro pada bank yang sama atau pada bank lain
(berbeda). Perlu diingat bahwa penerima bilyet giro tidak bisa menukarkannya
dengan uang tunai kepada bank yang bersangkutan. Tetapi dapat menyetorkan
bilyet giro kepada bank untuk menambah simpanan di rekeningnya. Baca
selengkapnya tentang Pengertian,
Perbedaan Cek Dan Bilyet Giro Beserta Jenis-Jenisnya.

Contoh Bilyet Giro
9. Bukti Memorandum
Pengertian
Bukti memo adalah bukti transaksi yang dibuat oleh
pimpinan perusahaan atau orang yang diberikan wewenang untuk suatu
kejadian-kejadian yang berlangsung didalam internal perusahaan bersangkutan. Contoh memo seperti untuk mencatat gaji pegawai yang masih harus dibayar
pada akhir periode.

Contoh Bukti Memo Akuntansi
10. Bukti Setoran Bank
Bukti
setoran bank adalah catatan transaksi (slip setoran) yang
disediakan oleh pihak bank untuk digunakan pada saat atau setiap melakukan
setoran uang ke bank. Ketika terjadi kesalahan pencatatan, bukti ini sangat
dibutuhkan saat akan dibuat rekonsiliasi bank, maka sebaiknya bukti ini
disimpan dengan baik.

Contoh Bukti Setoran Bank
11. Bukti Kas Masuk
Pengertian
Bukti kas masuk merupakan bukti transaksi atas peristiwa
penerimaan uang (kas) yang telah dilengkapi dengan buktinya. Bukti kas
masuk ini nantinya akan digunakan dalam proses penyusunan jurnal kas masuk/jurnal penerimaan kas.

Contoh Bukti Kas Masuk
12. Bukti Kas Keluar
Pengertian Bukti
kas keluar merupakan bukti dari kejadian transaksi pengeluaran kas
ataupun pembayaran. Bukti pengeluaran kas ini biasanya akan digunakan untuk
dokumen ketika menyusun jurnal pengeluaran kas.

D. Jurnal
Khusus
Jurnal
khusus merupakan jurnal yang dikelompokkan sesuai dengan jenis tranksaksinya.
Setiap terjadi transaksi, petugas pembukuan mengidentifikasi jenis transaksi
yang terjadi, dan mencatatnya kedalam jurnal khusus. Misalnya dalam satu bulan,
perusahaan melakukan pembelian kredit sebanyak 50 kali, maka petugas hanya akan
berurusan dengan 4 atau 5 akun, tergantung sebuah kebijakan perusahaan dalam
mengklasifikasi transaksinya. Untuk semua pembelian yang dilakukan secara
kredit, peruhasaan menyediakan satu jurnal khusus yang disebut dengan jurnal
pembelian. Setiap transaksi kredit yang terjadi, petugas mencatatnya kemudian,
secara berkala, misalnya setiap bulan, semua transaksi dijumlahkan dan dipindah
bukukan ke buku besar.
Manfaat jurnal khusus
1. Memungkinkan pembagian
pekerjaan jurnal umum yang mencatat semua transaksi pada suati jurnal sulit
membagikan pekerjaan secara baik. Lain halnya dengan jurnal khusus, pembagian
pekerjaan ini bisa dilakukan dengan baik karena terdapat beberapa jurnal sesuai
dengan jenis transaksinya. Jadi, bagi perusahaan yang besar sangant mungkin
satu orang menangani satu atau dua jurnal. Bisa jadi hanya satu orang pegawai
yang diberi tugas mencacat jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas. Ini
akan mendorong adanya spesialisasi dalam penanganan suatu pekerjaan sehingga
hasilnya semakin baik
2. Memudahkan
posting ke akun buku besar salah satu penyelenggaraan jurnal khusus yaitu,
supaya lebih mudah atau lebih praktis melakukan posting ke buku besar.
3. Memungkinkan
pengendalian internal yang lebih baik pengendalian internal akan lebih baik
jika hanya satu orang petugas yang menangani satu atau dua jurnal khusus.
Bandingkan dengan satu orang yang menangani semua jurnal.
Jenis-jenis jurnal khusus
Setiap perusahaan bisa menyediakan
atau merancang jurnal khusus sesuai dengan kebutuhannya, oleh sebab itu jurnal
khusus satu perusahaan dengan perusahaan lain akan berbeda, kecuali untuk
perusahaan-perusahaan sejenis ada kemungkinan jurnal khusus dirancang sama
bentuknya.

Fungsinya :Berfungsi untuk sebuah
transaksi pembelian barang yang dilakukan dengan pembayaran secara kredit.

Fungsinya : untuk mencatat sebuah transaksi
penjualan barang dagangan atau jasa yang dilakukan dengan pembayaran kredit

Fungsinya : untuk mencatat semua
transaksi penerimaan kas seperti penerimaan piutang, penerimaan uang dari penjualan tunai, dan lain-lain.

Fungsinya : untuk mencatat sem8a
transaksi pengeluaran kas, misalnya pembayaran hutang dan pembayaran
beban-beban, dan lain-lain.
Buku Besar Pembantu
Setelah jurnal khusus dibuat untuk
mencatat transaksi tertentu, perusahaan dagang pada umumnya juga membuat buku
besar khusus atau biasa disebut dengan buku besar pembantu. Buku besar pembantu
adalah bagian dari buku besar umum yang bertujuan untuk merinci lebih lanjut
data dalam satu akun. Pencatatan dari beberapa akun tertentu (akun piutang dan
akun utang) kemudian dijadikan dasar informasi dalam menyusun neraca saldo
perusahaan dagang.
Posting ke
Buku Besar
Tahap selanjutnya adalah memindahkan
data dari jurnal umum ke dalam buku besar. Selain dari jurnal umum, informasi
data buku besar untuk perusahaan dagang juga diambil dari jurnal khusus.
Peristiwa ini disebut dengan posting buku besar.
Laporan Harga Pokok Penjualan
Bila perusahaan dagang
menerapkan metode pencatatan secara perpetual (fisik), secara otomatis besarnya
harga pokok barang yang terjual bisa ditentukan saat terjadi penjualan sehingga
saat membuat jurnal penjualan sekaligus mencatat harga pokok penjualan. Namun
perhitungan HPP tetap dianggap sebagai komponen dari laporan laba rugi yang
akan disajikan dalam laporan keuangan.
Comments
Post a Comment