MAKALAH AKUNTANSI


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Akuntansi perusahaan dagang merupakan satu dari dua perusahaan yang ada selain perusahaan jasa. Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatannya memebeli barang dan menjualnya lagi tanpa merubah bentuknya. Perusahaan – perusahaan yang digolongkan sebagai perusahaan dagang antara lain adalah distributor, agen tunggal, pengecer, toko swalayan, toko serba ada, plasa, pusat-pusat perbelanjaan, atau pusat barang-barang grosir. Langkah-langkah dalam siklus akuntansi untuk perusahaan dagang sama saja dengan langkah-langkah untuk perusahaan jasa. Namun, perusahaan dagang memiliki akun dan ayat jurnal tambahan yang dilakkukan untuk mencatat transaksi perdagangan. Di SMA khususnya di jurusan IPS tentunya kita sudah mempelajari akuntansi perusahaan dagang. Akuntansi perusahaan dagang membutuhkan jurnal-jurnal khusus untuk mencatat akun.
Bila dikaitkan dengan dunia perusahaan didalam suatu perusahaan diperlukannya konsep yang melandasi pemasaran yaitu kebutuhan, keinginan, permintaan, produk, nilai, kepuasan dan mutu, pertukaran, transaksi, dahn hubungan dengan pasar.
Dalam dunia usaha apapun termasuk dalamnya usaha dagang, peran akuntansi adalah sangat strategis, sebaik apapun output dari suatu kegiatan usaha tidak diimbangi oleh sistem pencatatan akuntansi keunagan yang handal, maka tidak akan berarti apapun.

B.   Rumusan Masalah
Adapun permasalah yang akan dibahas dalam makalah tentang akuntansi perusahaan dagang  yaitu:
1.              Apa peng pengertian transaksi dagang?
2.              Apa saja contoh transaksi dagang?
3.              Bagaimana transaksi dalam perusahaan dagang?
4.              Apa Pengertian Jurnal Khusus

C.      Tujuan
Tujuan ditulisnya makalah ini selain untuk memenuhi tugas kelompok dasar akuntasi. Makalah ini juga bertujuan untuk membantu kami agar lebih mengetahui tentang akuntansi untuk perusahaan dagang, dan dapat membantu  teman-teman serta orang lain yang berkepentingan dalam bidang ini, selain itu dengan ditulisnya makalah ini diharapkan dapat
1.      Bisa Memahami apa itu Transaksi Perusahaan Dagang
2.       Mengetahui apa saja Contoh Transaksi  Perusahaan Dagang
3.      Mengerti tentang Jurnal Khusus

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.   Pengertian Transaksi Dagang

            Transaksi dagang adalah suatu aktivitas perusahaan yang menimbulkan perubahan terhadap posisi harta keuangan perusahaan, misalnya seperti menjual, membeli, membayar gaji, setra membayar berbagai macam biaya yang lainnya. Administrasi transaksi adalah suatu kegiatan untuk mencatat berbagai perubahan posisi keuangan dari sebuah perusahaan yang dilakukan secara kronologis dengan metode-metode tertentu sehingga hasil pencatatan dapat dikomunikasikan pada pihak lainnya.

*      Karakteristik Perusahaan Dagang

Karakteristik atau Ciri Ciri perusahaan dagang pada umumnya dibagi menjadi dua garis besar yaitu usaha yang dilakukan dan Kegiatan Akuntansi yaitu:
*      Usaha yang dilakukan
Perusahaan dagang adalah membeli barang dagang dan menjualnya tanpa melakukan perubahan terlebih dahulu
*      Kegiatan Akuntansi
     Menggunakan akun persediaan barang dagang
Ada penghitungan harga pokok penjualan
Laporan laba-rugi dapat menggunakan bentuk single step dan multiple step
   Jenis Perusahaan Dagang
Secara umum atau secara garis besar, jenis perusahaan dagang dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Jenis-Jenis Perusahaan Dagang Berdasarkan Produk Yang Diperdayakan

*   Perusahaan Dagang Barang Produksi, adalah perusahaan yang memperdagangkan produk bahan-bahan baku (raw material) sebagai bahan dasar pembuatan produk atau alat-alat produksi untuk menghasilkan produk lain. Seperti kayu gelondongan dan mesin gergaji.
*      Perusahaan Dagang Barang Jad, adalah perusahaan yang memperdagangkan produk final atau dalam bentuk akhir yang siap untuk dikonsumsi manusia. Seperti buku,sepatul, televisi dan lain-lain.

2. Jenis-Jenis Perusahaan Dagang Berdasarkan Macam Konsumen Yang Terlibat

    Perusahaan Dagang Besar (Wholesaler),adala perusahaan yang secara langsung membeli produk dari pabrik dalam jumlah yang besar. Perusahaan kemudian menjual barannya ke sebagian pedagang dengan perantara yang volume penjualan yang cukup besar. Contohnya perusahaan dagang besar adalah grosir. 
*   Perusahaan Dagang Perantara (Middleman), adalah perusahaan yang membeli dalam partai besar untuk dijual kembali ke pengecer dalam jumlah sedang. Contoh perusahaan dagang besar adalah subgrosir. Perusahaan Dagang Pengecer (Retailer), adalah perusahaan yang langsung berhubungan dengan konsumen. Konsumen dapat membeli secara eceran atau produk yang ditawarkan. Retailer sering kita dapati di lingkungan kita. Contoh perusahaan dagang pengecer adalah warung, kios dan swalayan.

B.   Transaksi dalam Perusahaan Dagang

Berikut adalah 8 jenis transaksi dalam perusahaan dagang yaitu sebagai berikut
*   
   Pemberian Barang dagangan secara Tunai
     Dalam transaksi pembelian barang dagangan secara tunai berarti perusahaan mengeluarkan sejumlah uang tunai untuk membeli (mendapatkan) barang yang akan diperdagangkan. Pembelian barang secara tunai di Jurnal dengan mendebet pembelian dan mengkredit Kas.

  Pembelian barang dagangan secara kredit.
      Dalam pembelian barang secara kredit berarti perusahaan berhutang untuk membeli barang dagangan yang akan diperdagangkan. Pembelian barang secara kredit dijurnal dengan mendebet pembelian dan mengkredit Utang dagang. 

Mengenal JenisJenis Transaksi Perusahaan Dagang
Dalam ilmu akuntansi, perusahaan dagang didefinisikan sebagai perusahaan dimana kegiatan utamanya adalah membeli barang dari pihak lain dan kemudian menjualnya kepada konsumen tanpa melakukan perubahan fisik dan sifat barang tersebut. Perusahaan dagang memiliki karakteristik seperti:
*      Kegiatan usaha meliputi pembelian dan penjualan barang dagangan.
*      Pemasukan berasal dari penjualan barang dagangan.
*      Adanya kalkulasi harga pokok penjualan untuk mengetahui laba atau rugi.
*      Beban operasionalnya meliputi beban penjualan dan beban administrasi umum

Jenis-jenis transaksi perusahaan dagang terdiri dari:

  1. Pembelian barang dagangan: membeli barang dagangan secara tunai atau kredit.
  2. Retur pembelian dan pengurangan harga: mengembalikan barang yang sudah dibeli kepada penjual karena ada kerusakan.
  3. Potongan pembelian: potongan yang diterima pembeli karena melunasi hutang lebih cepat atau tunai.
  4. Beban angkut pembelian: biaya beban angkut yang ditanggung oleh pembeli.
  5. Penjualan barang dagangan: menjual barang baik secara tunai atau kredit.
  6. Retur penjualan dan pengurangan harga: menerima kembali sebagian barang yang sudah dibeli oleh konsumen karena tidak sesuai order.
  7. Potongan penjualan: potongan yang diberikan oleh penjualan karena penyelesaian piutang dalam waktu yang sudah ditentukan.
  8. Beban angkut penjualan: biaya beban angkut ketika mengirim barang yang ditanggung oleh penjual.
  9. Pembayaran utang: melunasi kewajiban atas pembelian barang dagangan secara kredit.
  10. Penerimaan piutang: menerima pelunasan piutang atas penjualan secara kredit.
  11. Persediaan barang dagangan: barang dagangan yang dijual lagi terkadang tidak terjual seluruhnya, sehingga terdapat sisa barang. Sisa barang tersebut setelah dilakukan penghitungan nilainya akan dicatat pada akun persediaan barang dagangan.

Akun Yang Digunakan Perusahaan Dagang

Sedangkan akun yang umumnya digunakan pada perusahaan dagang meliputi:                  
  1. Akun pembelian: digunakan untuk menampung saldo transaksi pembelian baik tunai atau kredit.
  2. Retur pembelian dan pengurangan harga: untuk menampung saldo karena transaksi retur pembelian dan pengurangan harga.
  3. Strong Potongan pembelian: untuk menampung saldo dari transaksi potongan pembelian.
  4. Beban angkut pembelian: digunakan untuk mencatat biaya beban angkut pembelian barang.
  5. Penjualan: mencatat transaksi penjualan baik tunai atau kredit.
  6. Retur penjualan dan pengurangan harga: digunakan untuk mencatat transaksi retur.
  7. Potongan penjualan: mencatat transaksi-transaksi potongan penjualan

Bentuk bentuk transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang yang sering terjadi sebagai berikut :
*      Transaksi Keuangan Pembelian Barang dagang
a.                  Pemberian Barang dagangan dengan cara Tunai
Dalam transaksi pembelian barang dagangan dengan cara tunai berarti perusahaan mengeluarkan sejumlah uang tunai untuk membeli (memperoleh) barang yang bakal diperdagangkan. Pembelian barang dengan cara tunai di Jurnal dengan mendebet pembelian serta mengkredit Kas.
b.                  Pembelian barang dagangan dengan cara kredit.
Dalam pembelian barang dengan cara kredit berarti perusahaan berhutang untuk membeli barang dagangan yang bakal diperdagangkan. Pembelian barang dengan cara kredit dijurnal dengan mendebet pembelian serta mengkredit Utang dagang.

*                   Transaksi Keuangan Penjualan Barang dagang

a.     Penjualan barang dengan cara tunai
Dalam penjualan barang dengan cara tunai berarti perusahaan menerima sejumlah uang tunai hasil dari penjualan barang dagangan. Penjualan barang dagangan dengan cara tunai dijurnal dengan mendebet Kas serta mengkredit Penjualan.

b.      Penjualan Barang dengan cara Kredit
            Penjualan barang dagangan dengan cara kredit adalah transaksi penjualan yang memunculkan alias meningkatkan piutang dagang perusahaan sebagai pengganti uang tunai dampak dari penjualan barang dagangan. Penjualan barang dagangan dengan cara kredit dijurnal dengan mendebet piutang dagang serta mengkredit penjualan.

*      Transaksi Keuangan Retur Penjualan Barang Dagang
          Transaksi ini adalah transaksi yang terjadi sebab faktor khusus, umpama dari barang      dagangan yang telah terjual tersedia berbagai barang dagangan yang keadaannya cacat alias rusak (tidak sesuai pesanan).
a.      Apabila barang dagangan yang dikembalikan, saat penjualan barang tersebut dipasarkan dengan cara tunai.
Dalam transaksi ini dicatat dalam jurnal dengan mendebet Rektur Penjualan serta mengkredit kas.
b.     Apabila barang dagangan yang dikembalikan, ketika menjual barang tersebut diperbuat           dengan cara kredit. Dalam transaksi ini dicatat dalam jurnal dengan mendebit Retur penjualan serta mengkredit Piutang Dagang.

*       Transaksi Keuangan Retur Pembelian Barang Dagang
Transaksi ini adalah transaksi yang terjadi sebab sebuahfaktor yang bersifat khusus, umpama dari pembelian barang yang diperbuat perusahaan terhadap pemasok tersedia berbagai barang yang rusak alias tak sesuai pesanan.
a. Apabila saat pembelian barang dagangan diperbuat dengan cara tunai.
Apabila seusai diperbuat pembelian barang dengan cara tunai, tetapi sebab barang tersebut rusak alias tak sesuai pesanan jadi barang tersebut dikembalikan terhadap pemasok, maka Jurnal yang dibangun adalah mendebet kas serta mengkredit Retur Pembelian.
            b. Apabila saat pembelian barang dagangan diperbuat dengan cara Kredit.
Apabila seusai diperbuat pembelian barang dengan cara Kredit, tetapi sebab barang tersebut rusak alias tak sesuai pesanan jadi barang tersebut dikembalikan terhadap pemasok, maka Jurnal yang dibangun adalah mendebet Uatang Dagang serta mengkredit Retur Pembelian.


       Pembayaran Beban angkut pembelian adalah transaksi dalam perusahaan dagang yang terjadi sebab perusahaan menggunakan jasa angkut barang atas barang dagangan yang di beli. Jurnal yang dibangun adalah dengan mendebet beban angkut pembelian serta mengkredit Kas.
Dalam faktor ini beban angkut barang dibayar oleh pembeli barang, biasanya pada kondisi ini sistem penyerahan barang yang dipakai adalah FOB SHipping Point.


*       Transaksi Keuangan Pembayaran Beban Angkut Penjualan.
Pembayaran Beban angkut penjualan adalah transaksi dalam perusahaan dagang yang terjadi sebab perusahaan menggunakan jasa angkut barang atas barang dagangan yang dipasarkan. Jurnal yang dibangun adalah dengan mendebet beban angkut penjualan serta mengkredit Kas.
Dalam faktor ini beban angkut barang dibayar oleh penjual barang, biasanya pada kondisi ini sistem penyerahan barang yang dipakai adalah FOB Destination Point alias C & F.

9 Jenis Bentuk bentuk Transaksi Perusahaan dagang
1.      Pembelian Barang Dagang
2.      Retur pembelian dan Potongan Harga
3.      Potongan Pembelian
4.      Beban Angkut Pembelian
5.      Penjualan Barang Dagang
6.      Retur Penjualan Dan potongan Harga
7.      Potongan Penjualan
8.      Beban Angkut Penjualan
9.      Persediaan Barang Dagang
Di kesempatan ini saya akan menjelaskan 9 bentuk transaksi perusahaan dagang sebagai berikut :
  1. Pembelian barang dagang adalah : Transaksi pembelian barang dagang merupakan kegiatan membeli barang dari pihak lain baik toko, perorangan   maupun perusahaan .  Transaksi pembelian barang secara tunai di catac pada akun pembelian di sisi debit dan dan kas di sisi kredit, sedangkan pembelian barng secara kredit di catat dengan cara mendebit akun pembelian dan mengkredit akun utang dagang
  2. Retur Pembelian dan potingan harga : Pada saat perusahaan membelibarang dan mendapati baranrang yang di beli mengalami kerusakan atau tidak sesuai dengan pesanan pihak perusahaan akan mengembalikan barang atau me reture barang. Transaksi ini di catat dengan mendebit akun utang dagang dan mengkredit akun retur embelian dan potongan harga, pencatatan ini akan di lakukan secara kreditdan apabila pembelian secara tunai ajkan di catat dengan cara mendebit akun khas dan mengkredit akun retur pembelian dan potongan harga
  3. Potongan pembelian : potongan pembelian merupakan potongan tunia atau cash discont  yang di berikankepada pembeli oleh penjual. Pencatatan transaksi potongan pembelian di lakukan dengan cara mendebit akun utang dagang dan mengkredit akun kas dan akun potongan pembelian
  4. Beban angkut pembelian adalah beban angkut barang dagang dari gudang penjual ke gudang pembeli, potongan pembelian di berikan saan melakukan pelunasan. transaksi beban angkut pembelian di catat dengan cara mendebit akun beban pembelian dan mengkredit akun kas
  5. Penjualan Barang dagang adalah penjualan barang dagang dapat di lakukan secara tunai maupun kredit.  sedangkan penjualan secara tunai di catat dengan mendebit akun kas dan mengkredit akun penjualan. sedangkan penjualan menggunakan kredit di catat dengan melakukan dengan cara mendebit akun piutang dagang dan mengkredit akun penjualan
  6. Retur Penjualan dan Potongan Harga adalah transaksi yang terjadi karna pengembalian di penjualan barang dagang yang rusak atau tidak sesuai pesanan pembeli, transaksi ini di catat dengan bukti nota kredit apabila penjualan di lakukan secara kredit
  7. Potongan Penjualan : adalah potongan penjualan untuk meningkatkan omset pembelian .  Potongan penjualan di berikan kepada pembeli yang melunasi utangnya. Pencatatan transaksi penjualan di lakukan dengan cara mendebit akun kas dan akun potongan harga PH serta mengkredit akun kas
  8. Beban Angkut Penjualan adalah terjadi pada saat syrat penyerangan barang FOB distination point( Frangko Gudang Pembeli)Pencatatan transaksi penjualan memerlukan bukti kuitansi atau bukti penerimaan kas 
  9. Persedian Barang Dagang : Persedian barang dagan yang rtersisa dan belum terjual pada akhir priode akuntansi , Transaksi peredian barang dagang di catat dengan bukti memorial.
Siklus akuntansi perusahaan adalah proses membuat laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode tertentu. Pada umumnya siklus akuntansi selalu dimulai dari transaksi sampai pada pembuatan laporan keuangan perusahaan yang dilanjutkan dengan adanya saldo yang ditutup dengan jurnal penutup atau sampai pada jurnal pembalik.
Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai siklus akuntansi untuk perusahaan dagang. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bisnis utamanya membeli barang dari pemasok dan menjual lagi ke konsumen tanpa mengubah wujud barang. Sebagai contoh yang biasa kita temui adalah toko kelontong dan supermarket. Kegiatan kedua jenis usaha ini adalah membeli barang kebutuhan sehari-hari dari pemasok dan menjual kembali kepada konsumen. Siklus akuntansi pada perusahaan dagang tidak berbeda dengan perusahaan jasa. Baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang, semua transaksi harus dicatat dalam jurnal dan kemudian secara periodik dibukukan ke dalam rekening-rekening di buku besar.

C.   Macam-Macam Bukti Transaksi
Berikut ini adalah Macam-Macam Bukti Transaksi
1. Kwitansi
Pengertian Kwitansi adalah bukti yang digunakan saat transaksi penerimaan sejumlah uang. Kwitansi dibuat dan ditandatangani oleh pihak penerima uang dan diserahkan kepada yang melakukan pembayaran.
Pada umumnya kwitansi sendiri terdiri dari dua bagian, bagian pertama diberikan kepada pihak yang membayar untuk bukti pencatatan pengeluaran uang, sedangkan bagian yang tertinggal (Sub atau bonggol kuitansi) dapat dijadikan sebagai bukti pencatatan penerimaan uang.
  • tanggal transaksi
  • pihak yang memberikan uang
  • nominal uang
  • maksud dan tujuan dari transaksi pemberian uang tersebut
  • tanda tangan serta di tambah dengan materai bila dibutuhkan.
Gambar : Contoh Kwitansi
Kwitansi dibuat dan ditandatangani oleh pihak penerima uang dan diserahkan kepada yang               melakukan pembayaran. 


2. Nota Kontan
Pengertian Nota kontan adalah dokumen yang dibuat dan dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli. Lembar yang pertama (asli) diserahkan kepada pihak pembeli dan copynya disimpan oleh pihak penjual sebagai bukti transaksi atas penjualan tunai.Nota kontan memuat informasi berupa:
  • Nama perusahaan sebagai pihak yang mengeluarkan nota
  • Nomor nota
  • Tanggal transaksi
  • Jenis barang
  • Jumlah barang
  • Harga satuan
  • Jumlah harga
Contoh : Nota Kontan

3. Faktur ( Invoice )
Pengertian Faktur merupakan pernyataan tertulis mengenai barang yang dijual, baik jumlah dan harganya. Faktur dikeluarkan oleh pihak yang menjual kepada pihak pembeli. Faktur berfungsi untuk bahan pertimbangan pembeli untuk meneliti barang-barang yang dibelinya. Bukti ini akan diperlukan juga loh saat terjadi retur pembelian atau retur penjualan.
Faktur sendiri dibedakan menjadi dua yaitu faktur pembelian dan faktur penjualan.Bagi pihak pembeli, faktur yang diterima merupakan faktur pembelian, tetapi bagi penjual, faktur yang diterima merupakan faktur penjualan.
Faktur memuat informasi yang terdiri dari :
  • Nama dan alamat penjual
  • Nomor faktur
  • Nama dan alamat pembeli
  • Tanggal pesanan
  • Syarat pembayaran
  • Keterangan mengenai barang (jenis barang, harga satuan, barang kuantitas barang dan jumlah harga).
Contoh Faktur

Contoh Invoice
4. Nota Kredit 
Pengertian Nota kredit merupakan bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual (pengembalian), nota kredit dikeluarkan oleh pihak penjual. Bukti ini berfungsi sebagai  alat persetujuan dari pihak penjual atas permohonan pengurangan harga dari pihak pembeli karena barang yang diterima mengalami kerusakan dan atau tidak sesuai dengan pesanan pembeli.
Contoh Nota Kredit


5. Nota Debet
Pengertian Nota debet adalah dokumen transaksi sebagai permintaan pengurangan harga kepada pihak penjual atau bukti yang berisi informasi yang menyatakan tentang pengiriman kembali barang yang tidak sesuai dengan pesanan (rusak).

Nota debet
merupakan pemberitahuan atau perhitungan yang dikirimkan suatu perusahaan atau badan usaha kepada konsumennya, bahwa akunnya telah di debet dengan jumlah nominal tertentu.
Nota debit dibuat oleh pihak pembeli.
Contoh Nota Debet
Hal-hal yang tercantum pada nota debit dan nota kredit pada prinsipnya adalah sama, hanya terdapat perbedaan pada informasi yang tercantum di dalam masing-masing nota.
Pada intinya bukti transaksi yang bernama nota kredit dan nota debit dikeluarkan saat terjadi ketidakcocokan atau tidak sesuai dengan barang yang diharapkan oleh pihak pembeli.
6. Cek (Cheque)
Pengertian Cek bisa diartikan sebagai perintah pembayaran yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di suatu bank, dengan tujuan agar bank tersebut membayarkan sejumlah uang yang tertulis kepada orang yang membawa surat atau yang namanya tertulis di surat cek tersebut.
Cek terdiri dari dua bagian yaitu :
Pada bagian sebelah kiri buku cek sebagai bukti arsip pihak yang  mengeluarkan dan menandatangani cek tersebut
Bagian sebelah kanan dapat di berikan kepada pihak yang menerima pembayaran cek tersebut
Contoh cek
7.Rekening Koran
Pengertian Rekening Koran adalah bukti untuk mutasi kas di bank yang disusun oleh pihak bank untuk para nasabahnya. Baca selengkapnya
rekening-koran
Contoh Rekening Koran
8. Bilyet Giro
Pengertian Bilyet Giro adalah sebagai surat perintah untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening nasabah suatu bank ke rekening penerima yang namanya disebutkan dalam bilyet giro pada bank yang sama atau pada bank lain (berbeda). Perlu diingat bahwa penerima bilyet giro tidak bisa menukarkannya dengan uang tunai kepada bank yang bersangkutan. Tetapi dapat menyetorkan bilyet giro kepada bank untuk menambah simpanan di rekeningnya. Baca selengkapnya tentang  Pengertian, Perbedaan Cek Dan Bilyet Giro Beserta Jenis-Jenisnya.
bilyet-giro
Contoh Bilyet Giro
9. Bukti Memorandum
Pengertian Bukti memo adalah bukti transaksi yang dibuat oleh pimpinan perusahaan atau orang yang diberikan wewenang untuk suatu kejadian-kejadian yang berlangsung didalam internal perusahaan bersangkutan. Contoh memo seperti untuk mencatat gaji pegawai yang masih harus dibayar pada akhir periode.
bukti-memo-akuntansi
Contoh Bukti Memo Akuntansi
10. Bukti Setoran Bank
Bukti setoran bank adalah catatan transaksi (slip setoran) yang disediakan oleh pihak bank untuk digunakan pada saat atau setiap melakukan setoran uang ke bank. Ketika terjadi kesalahan pencatatan, bukti ini sangat dibutuhkan saat akan dibuat rekonsiliasi bank, maka sebaiknya bukti ini disimpan dengan baik.
bukti-setoran-bank
Contoh Bukti Setoran Bank
11. Bukti Kas Masuk
Pengertian Bukti kas masuk merupakan bukti transaksi atas peristiwa penerimaan uang (kas) yang telah dilengkapi dengan buktinya. Bukti kas masuk ini nantinya akan digunakan dalam proses penyusunan jurnal kas masuk/jurnal penerimaan kas. 
bukti-kas-masuk
Contoh Bukti Kas Masuk
12. Bukti Kas Keluar
Pengertian Bukti kas keluar merupakan bukti dari kejadian transaksi pengeluaran kas ataupun pembayaran. Bukti pengeluaran kas ini biasanya akan digunakan untuk dokumen ketika menyusun jurnal pengeluaran kas.
bukti-kas-keluar






D.   Jurnal Khusus

Jurnal khusus merupakan jurnal yang dikelompokkan sesuai dengan jenis tranksaksinya. Setiap terjadi transaksi, petugas pembukuan mengidentifikasi jenis transaksi yang terjadi, dan mencatatnya kedalam jurnal khusus. Misalnya dalam satu bulan, perusahaan melakukan pembelian kredit sebanyak 50 kali, maka petugas hanya akan berurusan dengan 4 atau 5 akun, tergantung sebuah kebijakan perusahaan dalam mengklasifikasi transaksinya. Untuk semua pembelian yang dilakukan secara kredit, peruhasaan menyediakan satu jurnal khusus yang disebut dengan jurnal pembelian. Setiap transaksi kredit yang terjadi, petugas mencatatnya kemudian, secara berkala, misalnya setiap bulan, semua transaksi dijumlahkan dan dipindah bukukan ke buku besar.
Manfaat jurnal khusus
1.      Memungkinkan pembagian pekerjaan jurnal umum yang mencatat semua transaksi pada suati jurnal sulit membagikan pekerjaan secara baik. Lain halnya dengan jurnal khusus, pembagian pekerjaan ini bisa dilakukan dengan baik karena terdapat beberapa jurnal sesuai dengan jenis transaksinya. Jadi, bagi perusahaan yang besar sangant mungkin satu orang menangani satu atau dua jurnal. Bisa jadi hanya satu orang pegawai yang diberi tugas mencacat jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas. Ini akan mendorong adanya spesialisasi dalam penanganan suatu pekerjaan sehingga hasilnya semakin baik
2.      Memudahkan posting ke akun buku besar salah satu penyelenggaraan jurnal khusus yaitu, supaya lebih mudah atau lebih praktis melakukan posting ke buku besar.
3.      Memungkinkan pengendalian internal yang lebih baik pengendalian internal akan lebih baik jika hanya satu orang petugas yang menangani satu atau dua jurnal khusus. Bandingkan dengan satu orang yang menangani semua jurnal.

Jenis-jenis jurnal khusus

            Setiap perusahaan bisa menyediakan atau merancang jurnal khusus sesuai dengan kebutuhannya, oleh sebab itu jurnal khusus satu perusahaan dengan perusahaan lain akan berbeda, kecuali untuk perusahaan-perusahaan sejenis ada kemungkinan jurnal khusus dirancang sama bentuknya.
*       Jurnal pembelian, yaitu buku harian khusus untuk mencatat sebuah transaksi-transaksi pembelian barang dagangan dan barang lainnya yang dilakukan secara kredit. Jurnal ini disebut juga dengan buku pembelian.
Fungsinya :Berfungsi untuk sebuah transaksi pembelian barang yang dilakukan dengan pembayaran secara kredit.
*       Jurnal penjualan yaitu buku harian khusus untuk mencatat sebuah transaksi penjualan barang secara kredit.
Fungsinya : untuk mencatat sebuah transaksi penjualan barang dagangan atau jasa yang dilakukan dengan pembayaran kredit
*       Jurnal  penerimaan kas yaitu buku harian khusus untuk mencatat semua transaksi penerimaan, baik berupa cek atau kas. Buku ini sering disebut juga dengan buku kas masuk.
Fungsinya : untuk mencatat semua transaksi penerimaan kas seperti penerimaan piutang, penerimaan  uang dari penjualan tunai, dan lain-lain.
*       Jurnal pengeluaran kas yaitu buku harian khusus untuk mencatat semua transaksi pembayaran tunai, baik menggunakan cek ataupun kas. Jurnal ini sering disebut dengan buku kas keluar.
Fungsinya : untuk mencatat sem8a transaksi pengeluaran kas, misalnya pembayaran hutang dan pembayaran beban-beban, dan lain-lain.

Buku Besar Pembantu

Setelah jurnal khusus dibuat untuk mencatat transaksi tertentu, perusahaan dagang pada umumnya juga membuat buku besar khusus atau biasa disebut dengan buku besar pembantu. Buku besar pembantu adalah bagian dari buku besar umum yang bertujuan untuk merinci lebih lanjut data dalam satu akun. Pencatatan dari beberapa akun tertentu (akun piutang dan akun utang) kemudian dijadikan dasar informasi dalam menyusun neraca saldo perusahaan dagang.

Posting ke Buku Besar
Tahap selanjutnya adalah memindahkan data dari jurnal umum ke dalam buku besar. Selain dari jurnal umum, informasi data buku besar untuk perusahaan dagang juga diambil dari jurnal khusus. Peristiwa ini disebut dengan posting buku besar.

Laporan Harga Pokok Penjualan
Bila perusahaan dagang menerapkan metode pencatatan secara perpetual (fisik), secara otomatis besarnya harga pokok barang yang terjual bisa ditentukan saat terjadi penjualan sehingga saat membuat jurnal penjualan sekaligus mencatat harga pokok penjualan. Namun perhitungan HPP tetap dianggap sebagai komponen dari laporan laba rugi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.



Comments

Popular posts from this blog

Contoh Itinerary ( Jadwal Perjalanan Dinas/Pimpinan dalam Bahasa Inggris)

Contoh Agenda pimpinan dan Perjalanan Dinas Pimpinan

CONTOH SURAT PENAGIHAN PEMBAYARAN DALAM BAHASA INGGRIS (COLLECTION PAYMENT)