MAKALAH TENTANG JURNAL (Kata pengantar, pengertian, manfaat,contoh jurnal, dan daftar pustaka)

MAKALAH
DASAR AKUNTANSI 
TENTANG JURNAL
LOGO STMIK.jpg
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

KELAS : SI 1M

    EKA DARMAYANTI LUBIS
    INDAH
    INDAH PURNAMA SARI
    SELA GUSTIN
    SITI AISYAH LUBIS
    SRI UTAMI
T.A 2017/2018
STMIK ROYAL KISARAN
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa selesaikan makalah mengenai pengertian jurnal, bentuk jurnal, dan latihan jurnal.
Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.
Akhir kata kami meminta semoga makalah mengenai pengertian jurnal, bentuk jurnal, dan latihan jurnal ini bisa memberi ma mafaat utaupun inpirasi pada pembaca.

Kisaran, 01 Oktober  2017

PENULIS








Ii

DAFTAR ISI

HALAMAN………….……….…………………….……….……………….…….. i
KATA PENGANTAR………….……………………………………………………  ii
DAFTAR ISI …………………….……………………………………………...……iii
BAB I PENDAHULUAN
  • A. Latar Belakang ….…….…………………………………….........……… 1
  • B. Rumusan Masalah ……………………………………….………….…… 1  
  • C. Tujuan …….………………………………………………….….......……1  

BAB II PEMBAHASAN
  • 1.1. Pengertian Jurnal ….……........…………………………………………2  
  • 1.2. Bentuk Jurnal …….………………………………………......…………3  
  • 1.3. Latihan Jurnal …….…………………………………………....……….9  

BAB III PENUTUP
  •  Kesimpulan……….………………………………………………..….…… 21
  • Saran……….……………...........…………………………………..….…… 21

DAFTAR PUSTAKA …………..………………………………………….....…….  iv




















BAB I
PENDAHULUAN

      A.    Latar Belakang
Buku Jurnal Adalah buku harian untuk mencatat transaksi keuangan menurut urutan tanggal ke dalam kelompok akun debet dan akun kredit. Dalam akuntansi keuangan dikenal dua jenis buku jurnal, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal Umum digunakan sebagai media untuk mencatat seluruh jenis transaksi keuangan tanpa terkecuali. Buku jurnal khusus digunakan sebagai media untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu yang menjadi bagian dari jurnal khusus yang bersangkutan. Dalam Praktik, perusahaan dapat memilih penggunaan jenis buku jurnal sesuai dengan kebutuhannya. Adapun dasar pemilihan jenis buku jurnal yang akan digunakan adalah faktor efesiensi dan efektifitas bagi perusahaan tersebut.
Dalam Pembahasan kali ini akan dibahas tentang jurnal umum. Tujuan penjurnalan adalah  untuk   mengidentifikasi,   menilai, mencatat  dampak  ekonomi  dari  transaksi  terhadap perusahaan secara kronologis,  untuk  mempermudah pemindahan ke dalam perkiraan. Menjurnal atau penjurnalan adalah proses pencatatan transaksi keuangan kedalam buku jurnal sesuai urutan terjadinya.Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum ini merupakan tahap kedua dari Siklus Akuntansi setelah kita Menganalisa Bukti Transaksi.

      B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dan bentuk jurnal umum?
2.      Bagaimana  mencatat transaksi ke dalam jurnal umum?

C.     Tujuan

1.      Menjelaskan pengertian dan bentuk jurnal umum
2.      Menjelaskan  mencatat transaksi ke dalam jurnal umum















BAB II
PEMBAHASAN

1.1  PENGERTIAN JURNAL PADA PERUSAHAAN JASA
Perusahaan jasa adalah jenis perusahaan dengan aktivitas penghasil pendapatan utama berupa penyerahan jasa atau manfaat kepada pelanggan, nasabah, atau klien. Atau juga bisa diartikan sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa (keahlian). Contoh perusahaan jasa di antaranya adalah kantor jasa akuntansi (KJA) yang menyelenggarakan jasa pembukuan, kantor akuntan publik (KAP) yang menyelenggarakan jasa audit, lembaga pendidikan, hotel, restoran, bank dan institusi penyedia jasa keuangan lain, serta rumah sakit.
Dalam menghasilkan pendapatan, perusahaan jasa sangat mengandalkan keterampilan dan kompetensi sumber daya manusia, sehingga biaya untuk gaji, upah, atau honorarium biasanya menjadi pos beban operasi utama.  
        Informasi berupa laporan keuangan dihasilkan melalui proses akuntansi yang panjang. Di mana pada proses tersebut terdapat tahap-tahap yang harus dipenuhi untuk mendapatkan hasil laporan yang baik, valid, dan akuntabel. Tahap-tahap itulah yang kemudian disebut sebagai siklus akuntansi. Pada dasarnya siklus akuntansi perusahaan meliputi 3 tahap, yaitu pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan. Dalam tahap pencatatan terdapat proses mencatat dan membukukan  bukti transaksi ke dalam jurnal atau disebut proses menjurnal (journalizing).
JURNAL
          Jurnal  akuntansi adalah sebuah catatan yang tersusun secara sistematis dan berdasarkan kronologis dari transaksi-transaksi finansial yang jumlah dan keteranganya ringkas diantaranya waktu kejadian ,keterangan transaksi serta debet dan kredit. Dalam hal ini, artinya sumber pencatatan ke dalam jurnal adalah bukti, serta pencatatan transaksi dilakukan secara berurutan (kronologis) sesuai tanggal terjadinya transaksi. Sistematis artinya pencatatan yang dilakukan dengan mengikuti aturan mendebit dan mengkredit akun. Selain itu, setiap transaksi dicatat secara berpasangan ke dalam debit dan kredit (double entry accounting), dan jumlah debit dengan jumlah kredit harus sama/seimbang. Jurnal disebut juga “book of original entry” .

Pentingnya Jurnal:
a. Jurnal merupakan pencatatan yang pertama untuk mencatat keuangan perusahan.
b. Jurnal dalam pencatatanya harus lengkap dan terperinci menurut kejadian transaksi.
c. Jurnal merupakan catatan akuntansi yang mengharuskan mencatat transaksi-transaksi.
d. Jurnal biasanya lengkap dengan penjelasan,tanggal dan informasi lain karena akan digunakan untuk mengusut kembali ke dokument sumbernya/formulir.
Fungsi jurnal
Fungsi dari jurnal itu sangat bermanfaat dan menbantu di antaranya
a. Fungsi pencatatan , artinya semua transaksi yang terjadi berdasarkan bukti dokument yang ada harus dicatat seluruhnya,
b. Fungsi historis artinya transaksi dicatat sesuai kejadian waktunya.
c. Fungsi analisis artinya setiap transaksi yang dicatat dalam juranal harus merupakan analisis dari bukti bukti transaksi.
d. Fungsi instruktif artinya pencatatan dala jurnal merupakan instruksi atau perintah untukmelakukan posting debet/kredit ke dalam buku besar.
e. Fungsi informatif artinya jurnal dapat memberikan informasi transaksi yang terjadi.
BENTUK JURNAL
     Secara umum bentuk jurnal dibedakan menjadi dua, yaitu  jurnal umum dan jurnal khusus.
1.      Jurnal Umum
         Jurnal umum adalah sebuah jurnal yang dipergunakan untuk tempat melakukan pencatatan bagi segala jenis bukti transaksi keuangan yang muncul akibat terjadinya berbagai transaksi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Jurnal Umum digunakan untuk mencatat seluruh transaksi perusahaan berdasarkan urutan waktu kejadian, terdiri dari 2 jalur (debet dan kredit) digunakan oleh semua jenis perusahaan mulai dari jenis usaha rumahan sampai dengan industri manufaktur yang komplit. Jurnal umum bersumber dari bukti transaksi yang diterima/diterbitkan perusahaan.
Bentuk Jurnal Umum
Halaman : (1)
Tanggal
No Bukti
Nama Akun dan Keterangan
Ref
Debet
Kredit
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Keterangan :
1.      Diisi dengan nomor halaman jurnal secara berurutan.
2.      Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara berurutan dengan kronologis terjadinya        transaksi.
3.      Diisi nomor surat bukti transaksi.
4.      Diisi dengan nama akun yang di debet ditulis terlebih dahulu, baris bawahnya ditulis akun yang di kredit dan ditulis menjorok ke sebelah kanan. Selanjutnya baris bawahnya ditulis penjelasan ringkas transaksi yang bersangkutan.
5.      Diisi nomor kode akun, tetapi ingat nomor kode akun ini diisi hanya jika akan diposting ke buku besar.
6.      Diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di debet.
7.      Diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di kredit.

2.      Jurnal Khusus
        jurnal khusus adalah jurnal yang dirancang secara khusus untuk mencatat transaksi yang bersifat sama dan sering terjadi atau berulang-ulang, dengan tujuan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Jurnal Khusus digunakan untuk membantu pencatatan jurnal umum dimana transaksi yang akan diproses sering terjadi, lebih komplit dan berulang-ulang. Jurnal khusus biasanya digunakan oleh perusahaan dagang dan manufaktur. Karena kalau hanya menggunakan jurnal umum perusahaan akan kewalahan dalam mengidentifikasi jumlah dari transaksi sejenis (seperti transaksi penjualan dan pembelian) ataupun untuk nge-trace transaksi yang intensitasnya tinggi. Dapat disimpulkan fungsi dari Jurnal khusus mempermudah dalam hal pencatatan transaksi yang selalu berulang setiap hari, jurnal khusus juga bisa digunakan sebagai kontrol jurnal umum dan bukti transaksi , untuk menghindari adanya transaksi fiktif dan transaksi yang luput dicatat.
Bentuk-bentuk jurnal khusus:
a.       Jurnal Penjualan ( Sales Journal)
Jurnal Penjualan adalah jurnal yang digunakan apabila kita melakukan penjualan barang secara kredit kepada Customer
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFsRU_pPR76M9zNHEdC1qNA3oZ_bAEIgjPx5kHWeoIiEVHLIW7ZoPXM8v_wRoPz7Vy9FYVokuyjG2NFhVs0kMqNS8lpmG17OGstcNtzL85y3xe1hyHezaR1Py9PYaXbKa3hLzZubcGPA-D/s320/akt203_06.gif
b.      Jurnal Pembelian ( purchases Journal)
Jurnal Pembelian adalah jurnal yang digunakan apabila kita melakukan pembelian barang secara kredit kepada supplier.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDGuu-UJXN6YKocAL_OMbcfH_7gjl5emIfdSZVbgZKgJE2nDZkceF34xN6ZoTxFbBaQJV51OYcykE8LPUftQzWdac4PzcRXAWqq7EVA6nR4AKi1-l1zlOoQakrPsVYZHYi3j9H_iUrXJoT/s320/akt203_02.gif
c.       Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)
Jurnal Pengeluaran kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap pengeluaran kas dalam suatu perusahaan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGsXiJCRRa17v_iDhPvZtx7rhGPANMllaD4zA1wUAT9paTGOZT9GTljVm5SfyPEJYJb0SVd7-OIvDnPfQ3GrAUyxGDwznpsvqR6vubvi9S7HhLkDCHS8DA8CVk-ZDuV1k0gMRWXjs6ns1E/s320/akt203_04.gif


d.      Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)
Jurnal Penerimaan kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap penerimaan kas dalam suatu perusahaan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6t68G-Uent9Ht3YbbZtAxG_Jf4bJp-swYuJldub8VrWqWpXBs5xXs3vb2CQdOLy3bvhZC5aRrchA8xIxsVfD-TeY4ROPvkZG5fNUv08WPWLVAOVbH17V56YTELSbdG1ELLdphYrigOvKe/s320/akt203_08.gif


PERBEDAAN JURNAL UMUM DAN JURNAL KHUSUS

Terdapat sejumlah perbedaan antara jurnal umum dan jurnal khusus. Perbedaan tersebut meliputi bentuk jurnal, cara pencatatan transaksi, cara posting ke buku besar, dan sifat transaksi perusahaan.


Perbedaan Jurnal Umum dan Jurnal Khusus
Jurnal Khusus
Jurnal Umum
Bentuk :
Disesuaikan dengan kolom-kolom yang dibutukan dan didasarkan pada kelompok transaksi sejenis.
Bentuk :
Jurnal umum terdiri atas kolom, tanggal, keterangan, ref, jumlah debit dan kredit.
Pencatatan :
Transaksi-transaksi yang sejenis dicatat ke dalam jurnal khusus tertentu, contohnya penjualan barang dagang dicatat ke dalam jurnal penjualan.
Pencatatan :
Semua transaksi dicatat ke dalam jurnal umum secara kronologis
Posting ke Buku Besar :
Posting jurnal khusus ke buku besar dilakukan secara periodik, biasanya setiap akhir bulan.
Posting ke Buku Besar :
Posting jurnal umum ke buku besar dilakukan setiap terjadi transaksi.
Penggunaan Jurnal Khusus :
Digunakan pada perusahaan besar dan bila transaksi yang sejenis sudah sering terjadi secara berulang-ulang, sehingga memerlukan teknik pencatatan secara khusus.
Penggunaan Jurnal Umum:
Hanya pada perusahaan jasa dan perusahaan dagang kecil, yang transaksinya tidak begitu banyak.



BENTUK JURNAL DALAM PERUSAHAAN JASA
         Bentuk buku jurnal yang digunakan oleh suatu perusahaan berbeda – beda,  tergantung pada luasnya kegiatan. Pada umumnya dalam perusahaan jasa menggunakan jurnal umum dalam mencatat tiap transaksi yang terjadi, karena pada prinsipnya segala transaksi dalam perusahaan jasa dapat dicatat secara kronologis, sedangkan pada akuntansi perusahaan dagang lebih efektif menggunakan jurnal khusus.
        Pembuatan jurnal umum atau disebut juga penjurnalan mempunyai tujuan diantaranya untuk melakukan identifikasi, melakukan penilaian, dan melakukan pencatatan dampak ekonomi dari sebuah transaksi atau beberapa transaksi dalam perusahaan. Selain itu, pencatatan ini juga bertujuan untuk memudahkan proses pemindahan dampak transaksi yang terjadi ke dalam sebuah akun sesuai transaksi.
Prosedur Jurnal Umum
Prosedur jurnal umum dibagi atas beberapa macam:
 a. Setiap lembar jurnal harus diberi nomor halaman untuk
 memudahkan penelusuran transaksi dari perkiraan ke jurnal.
 b. Tahun pembuatan jurnal harus dicantumkan pada awal lembar jurnal sebelah kiri  atas.
 c. Tanggal dan bulan dicatat pada kolom “ Tanggal “ dan harus berurutan  sesuai dengan transaksinya.
 d. Perkiraan yang didebit ditulis menepi kekiri pada kolom uraian.
 e. Perkiraan yang dikredit ditulis menepi kekanan pada kolom uraian.
 f. Jumlah yang didebet ditulis pada kolom debit.
 g. Jumlah yang dikredit ditulis pada kolom kredit.
 h. Untuk setiap jurnal dibuat garis penutup yang memisahkannya dengan  jurnal lain.
 i. Kolom referensi akan berguna sebagai referensi silang.

          Jurnal umum terdiri dari 5 kolom, dimana kolom pertama di isi dengan tanggal transaksi berlangsung, kolom kedua di isi dengan keterangan, kolom ketiga di isi dengan referensi sedangkan untuk kolom 4 dan 5 di isi dengan debit dan kredit, untuk lebih jelasnya perhatikan dibawah ini
Tanggal
Nama Akun
Referensi
Debet
Kredit
1
2
3
4
5

     
         Sebelum bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola pencatatan transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan Kredit. Pengertian Debet dalam Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit menunjukan sebelah kanan. Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam tabel sebagai berikut :

Bertambah
Berkurang
Harta
Debet
Kredit
Utang
Kredit
Debet
Modal
Kredit
Debet
Pendapatan
Kredit
Debet
Beban
Debet
Kredit

Jurnal umum terdiri dari 5 kolom, dimana kolom pertama di isi dengan tanggal transaksi berlangsung, kolom kedua di isi dengan keterangan, kolom ketiga di isi dengan referensi sedangkan untuk kolom 4 dan 5 di isi dengan debit dan kredit, untuk lebih jelasnya perhatikan dibawah ini
Tanggal
Nama Akun
Referensi
Debet
Kredit
1
2
3
4
5

     
         Sebelum bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola pencatatan transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan Kredit. Pengertian Debet dalam Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit menunjukan sebelah kanan. Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam tabel sebagai berikut :

Bertambah
Berkurang
Harta
Debet
Kredit
Utang
Kredit
Debet
Modal
Kredit
Debet
Pendapatan
Kredit
Kredit
Beban
Kredit
Kredit

Jurnal Penyesuaian
            Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan akun-akun agar menunjukkan keadaan yang sebenarnya, setelah adanya transaksi-transaksi selama periode tertentu. Jurnal penyesuaian ini dibuat pada akhir periode, pada saat akan menyusun laporan keuangan.

Tujuan dari proses penyesuaian adalah :
·         untuk mengukur keuntungan usaha secara tepat
·         agar setiap rekening riil, khususnya rekening-rekening aktiva dan utang menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode. 
·         agar setiap rekening nominal (biaya dan penghasilan) menunjukkan biaya  dan penghasilan yang diakui dalam suatu periode

Rekening-rekening yang memerlukan penyesuaian
Rekening-rekening yang biasanya membutuhkan ayat penyesuaian pada akhir periode disebabkan oleh :
·         Adanya persediaan barang dagang (dengan sistem pencatatan persediaan secara fisik), sehingga selisih yang ada merupakan biaya/ pemakaian persediaan itu
·         Adanya persediaan perlengkapan sehingga selisih yang ada merupakan biaya/ pemakaian perlengkapan itu.
·         Penghapusan piutang-piutang yang diragukan
·         Penyusutan aktiva tetap
·         Biaya dibayar dimuka
·         Biaya yang masih harus dibayar
·         Penghasilan yang masih harus diterima
·         Penghasilan yang diterima dimuka
·         Dan lain-lain

Penjurnalan dari transaksi-transaksi tersebut sama seperti pada perusahaan jasa, kecuali untuk persediaan barang dagang. Jika perusahaan menggunakan sistem pencatatan persediaan secara perpetual, maka persediaan pada akhir periode sudah menunjukkan saldo yang sebenarnya sehingga tidak diperlukan penyesuaian terhadap persediaan. Akan tetapi jika perusahaan menggunakan sistem pencatatan persediaan secara fisik, maka pada akhir periode harus membuat penyesuaian untuk saldo persediaan dan melakukan stock opname, karena pada akhir periode saldo persediaan belum menunjukkan jumlah yang sebenarnya. Penyesuaian terhadap persediaan barang dagang ini dilakukan sehubungan dengan penentuan harga pokok penjualan.
Di dalam praktek pemakaian ayat penyesuaian untuk perkiraan persediaan barang dagang dan harga pokok penjualan ini dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu :
a.    Membuka perkiraan ikhtisar laba rugi
b.    Membuka perkiraan harga pokok penjualan
c.    Tanpa membuka perkiraan baru, sehingga persediaan awal langsung masuk ke debit laba rugi dan persediaan akhir langsung masuk ke kredit laba rugi serta debit neraca
d.   Membuka lajur khusus kolom untuk harga pokok penjualan yang diletakkan antara lajur neraca saldo yang diperbaiki dengan laba rugi.

CONTOH JURNAL PENYESUAIAN
Soal Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa “Salon Anggi”
 Ibu Anggi membuat sebuah keputusan dalam usahanya soal beberapa hal penting seperti amortisasi peralatan, jatuh tempo sewa, dan beberapa hal penting lainnya.
Peralatan Tenda di tetapkan dengan system penyusutan tetap dengan ketentuan Tenda di susutkan selama 5 tahun dengan nilai ekonomis akhir adalah Rp. 5.000.000. Penyusutan di tetapkan tiap akhir bulan, dan bukan pada tanggal perolehan.
Peralatan Salon di tetapkan dengan system penyusutan tetap dengan ketentuan disusutkan selama 3 tahun dengan nilai akhir sebesar Rp. 4.000.000. Penyusutan di bebankan akhir bulan dan bukan pada tanggal perolehan. Untuk bulan pertama terjadi 2 pembelian peralatan, dibijaksaia di hitung pembelian pertama dalam satu kelompok yang sama dan tidak dipisahkan.
Sewa di tetapkan lebih awal dari tanggal pembayaran dan di bebankan pada akhir bulan termasuk bulan pertama.
Keputusan manajemen keuangan Ibu Anggi ini di tindak lanjuti oleh bagian keuangan Salon Anggi dengan melakukan penjurnalan sebagai berikut :
§  31/1/2013 Perlengkapan di hitung sisa Rp. 6.350.000
§  31/1/2013 Berdasarkan keputusan manajemen keuangan ibu anggi tenda di susutkan 5 tahun dengan nilai akhir Rp. 5.000.000
§  31/1/2013 Peralatan Salon di susutkan 5 tahun dengan nilai akhir Rp. 4.000.000
§  31/1/2013 Sewa di bebankan lebih cepat sebesar Rp. 416.667
§  31/1/2013 Inventaris di susutkan 2 tahun dengan nilai akhir Rp. 1.500.000
Buatlah jurnal Penyesuaian untuk Salon Anggi.
Jawaban :
31/1/2013 Perlengkapan di hitung sisa Rp. 6.350.000
Beban Perlengkapan
7.150.000
Perlengkapan
7.150.000
Penjelasan : Berdasarkan Neraca Saldo, perlengkapan sebesar Rp. 13.500.000. Setelah di hitung sisa Rp. 6.350.000. Berarti perlengkapan terpakai adalah 13.500.000 – 6.350.000 = 7.150.00031/1/2013 Berdasarkan keputusan manajemen keuangan ibu anggi tenda di susutkan 5 tahun dengan nilai akhir Rp. 5.000.000
Beban Penyusutan Peralatan Tenda
750.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan Tenda
750.000
Penjelasan : Nilai tenda adalah Rp. 50.000.000, sedang nilai ekonomisnya adalah Rp. 5.000.000 dengan jangka waktu 5 tahun (60 Bulan). Maka nilai penyusutannya adalah : 50.000.000 – 5.000.000 / 60 = 750.000.31/1/2013 Peralatan Salon di susutkan 5 tahun dengan nilai akhir Rp. 4.000.000
Beban Penyusutan Peralatan Salon
600.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan Salon
600.000
Penjelasan : Nilai peralatan adalah sebesar Rp. 40.000.000 sedang nilai ekonomisnya adalah Rp. 4.000.000 dengan jangka waktu 5 tahun (60 Bulan). Maka nilai penyusutannya adalah : 40.000.000 – 4.000.000 / 60 = 600.00031/1/2013 Sewa di bebankan lebih cepat sebesar Rp. 416.667
Beban Sewa Gedung
416.667
Sewa Dibayar dimuka
416.667
Penjelasan : Sewa selama 5 tahun dalah 25.000.000 berarti sewa perbulan adalah 25.000.000 / 60 = 416.66731/1/2013 Inventaris di susutkan 2 tahun dengan nilai akhir Rp. 1.500.000
Beban Inventaris Kantor
250.000
Akumulasi Penyusutan Inventaris Kantor
250.000
Penjelasan : Nilai saldo Inventaris kantor adalah 7.500.000 sedang nilai akhir adalah Rp. 1.500.000 dengan jangka waktu 2 tahun (24 Bulan). Maka nilai beban perbulan adalah 7.500.000 – 1.500.000 / 24 = 250.000





Lebih jelas bisa di lihat pada gambar berikut :
Contoh-Jurnal-Penyesuaian-Perusahaan-Jasa.jpg


















4. JURNAL PENUTUP
           
 Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode setelah penyusunan Neraca Lajur atau Laporan Keuangan. Datanya dapat diambil dari :
·  Neraca lajur
·  Laporan laba rugi
·  Laporan perubahan modal
·  Buku besar
Fungsi dari jurnal penutup adalah untuk menghilangkan perkiraan nominal atau perkiraan pendapatan, biaya, prive dan saldo laba/ rugi. Dengan adanya jurnal penutup maka perkiraan-perkiraan tersebut tadi akan tanpa saldo, sehingga tidak dapat dibuka lagi pada awal periode berikutnya.

Membuat Jurnal Penutup
Ada empat macam ayat jurnal penutup yang diperlukan untuk menutup perkiraan sementara pada perusahaan perseorangan pada akhir periode. Keempat ayat jurnal itu adalah :
a. Setiap perkiraan pendapatan didebet dengan jumlah saldonya, dan perkiraan Ikhtisar rugi laba dikredit dengan jumlah seluruh pendapatan tersebut.
b. Setiap perkiraan beban dikredit dengan jumlah saldonya, dan perkiraan Ikhtisar rugi laba didebet dengan jumlah seluruh beban tersebut
c. Ikhtisar rugi laba didebet dengan jumlah saldonya (laba bersih), dan perkiraan modal dikredit dengan jumlah yang sama. (dalam hal saldo rugi, perkiraan yang didebet dan dikredit adalah kebalikannya
d. Perkiraan prive dikredit dengan jumlah saldonya, dan perkiraan modal didebet dengan jumlah yang sama.

CONTOH JURNAL PENUTUP
Mari kita lanjutkan proses siklus akuntansi dari salon Anggi.
Kita melihat bawah saldo dari Laporan Rugi Laba Salon Anggi adalah Pada Gambar berikut :
Laporan Rugi Laba Perusahaan Jasa
Laporan Rugi Laba Perusahaan Jasa
Dari Laporan Rugi Laba tersebut maka kita sudah bisa melihat yang nama saja yang ditutup. Dimulai dari Pendapatan dan Biaya. Jadi jurnal penutup untuk perusahaan jasa salon anggi berdasarkan laporan rugi laba di atas adalah  :












Jurnal Penutup Perusahaan Jasa
Jurnal Penutup yang mempengaruhi Rugi Laba
Pendapatan Rias
79.850.000
Pendapatan Sewa Tenda
28.500.000
Rugi Laba Usaha

108.350.000
Rugi Laba Usaha
26.636.667
Beban gaji karyawan
7.500.000
Beban perlengkapan
7.150.000
Beban penyusutan inventaris kantor
750.000
Beban penyusutan peralatan salon
600.000
Beban penyusutan peralatan tenda
250.000
Beban sewa
416.667
Beban listrik
1.520.000
Beban air
650.000
Beban pemeliharaan peralatan salon
300.000
Beban pemeliharaan peralatan tenda
500.000
Beban pemeliharaan gedung
500.000
Beban angkut tenda
1.500.000
Beban lain-lain
5.000.000

Melihat jurnal penutup di atas kita melihat bahwa yang dilakukan adalah melakukan pembalik atas perkiraan yang ada di laporan rugi laba, misalnya pendapatan yang posisis awal adalah kredit dibalik menjadi Debet dan biaya yang awalnya saldo debet di balik menjadi kredit.
Dari transaksi ini kita melihat bahwa Rugi Laba pada jurnal pertama berjumlah Rp. 108.350.000 (Kredit) dan pada jurnal Kedua maka Rugi Laba Berjumlah Rp. 26.636.667. Hal ini adalah menujukkan bahwa semua saldo dari perkiraan di atas akan menjadi Rp. 0,00 untuk pendapatan dan biaya. Sedangkan “Buku besar Akun Rugi Laba” akan ada di posisi Rp. 81.713.333 (kredit)
Jurnal Penutup Yang Mempengaruhi Laporan Perubahan Modal
Terus kita akan menutup perkiraan dari akun yang mempengaruhi Laporan Perubahan Modal yaitu Akun Rugi Laba dan Prive.





Laporan Perubahan Modal Perusahaan Jasa
Laporan Perubahan Modal Perusahaan Jasa
Dilihat dari perkiraan di atas prive berisi kosong jadi tidak di jurnal. Sedangkan rugi laba menunjukkan angka Rp. 817.713.000.
Maka Jurnal Penutup-nya adalah :
  • Rugi Laba Usaha (Debet) Rp. 81.713.333
  • Modal Usaha (Kredit) Rp. 81.713.000
Jurnal penutup ini akan menutup perkiraan dari rugi laba dan membuat akun Modal Usaha pada neraca akan berubah menjadi Rp. 281.713.333
Jika melihat jurnal penutup tersebut maka kita akan melihat bahwa saldo Akun Rugi Laba juga akan kembali menjadi Rp. 0,00.

Buku Besar Akun Rugi LabaBuku Besar Akun Rugi Laba
Sebenarnya sebagian orang ada yang tak ingin menutup rugi labanya pada satu bulan saja tapi biasanya satu tahun. Kondisi seperti itu menciptakan dua akun Rugi Laba yaitu:
  1. Rugi Laba Bulan Lalu
  2. Rugi Laba Tahun Berjalan
Jika kondisi seperti ini maka dilakukan dengan jurnal  Penutup :
  1. Rugi Laba Tahun Berjalan (debet) Rp. 81.713.333
  2. Rugi Laba Bulan Lalu (Kredit) Rp. 81.713.333

Barulah pada akhir tahun atau akhir periode akuntansi, perkiraan ini (Rugi Laba Bulan Lalu) di tutup sesuai jurnal pertama di atas yaitu di kredit oleh modal usaha.
PERTANYAAN :
Suliani             : Berikan Contoh dari jurnal umum ???
Peny                : Ny. Sabar membeli make Up seharga Rp. 1000.000 dan membeli hair dryer seharga Rp.2000.000

Dates
Account
Ref
Debit
Credit
2017
Oct
1

2
Buying supplies of cash
Cash
3,000,000


3,000,000

















DAFTAR PUSTAKA

Hadibroto, S.; Dachnial Lubis [dan] Sudardjat Sukadam,1991. Dasar-dasar akuntansi, Cetakan Kedelapan. Jakarta : LP3ES.
Niswonger, C. Rollin; Philip E. Fess, [and] Carl S. Warren,1992. Prinsip-prinsip akuntansi, Terjemahan Marianus Sinaga, Edisi 14, Jilid 1. Jakarta : Erlangga.Sinuraya, Selamat,1990. Pengantar ilmu akuntansi, Jil. 1. Medan : Adeputra.
Smith, Jay M. [and] K. Fred Skousen,1994. Intermediate, Edisi Kesembilan, Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Anoname. 1995. Buku Pintar Akuntansi Panduan Dalam Menjurnal
Fess and Niswonger. 1985. Prinsip-prinsip Akunting. Erlangga. Jakarta
Mulyadi, Dedi K. 2007. Tahap Pencatatan Akuntansi Perusahaan jasa.
Simangunsong A.O. 1996. Dasar – Dasar Akuntansi keuangan soal dan penyelesaiannya. PT Dharma Karsa Utama.Jakarta.
Tim Penyusun Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.
Zulidamel. 2007. Transaksi, bukti transaksi, Jurnal dan Posting.
http://www.jogjabelajar.org
http://akuntansi-id.com/488-contoh-jurnal-penutup-perusahaan-jasa








Comments

Popular posts from this blog

Contoh Itinerary ( Jadwal Perjalanan Dinas/Pimpinan dalam Bahasa Inggris)

Contoh Agenda pimpinan dan Perjalanan Dinas Pimpinan

ALAT-ALAT KEARSIPAN DAN CONTOH UKURANNYA